MALANG POST – Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengembangkan Optimizing Stroke Rehabilitation IOT Based Robotic Glove dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC).
Program tersebut dikembangkan sebagai solusi untuk membantu pemulihan motorik pasien yang mengalami stroke.
Berkemampuan untuk mengumpulkan data gerakan dan kekuatan tangan secara akurat. Sarung tangan ini memungkinkan rehabilitasi yang lebih efektif dan teratur di rumah.
PKM ini terdiri dari Lis Diana Mustafa, S.T, M.T sebagai Dosen Pembimbing. Grendis Yugi Hatmanti Prodi D-IV Jaringan Telekomunikasi Digital sebagai Ketua Tim PKM KC.
Dia dibantu M Rafi Haryo Putra Prodi D-IV Teknik Elektro, M. Asyam Labib Prodi D-IV Teknik Elektro, Rendos Nofitasari R Prodi D-IV Jaringan Telekomunikasi Digital dan Ananda Galih Pratama Prodi D-IV Jaringan Telekomunikasi Digital.
Sebagai dosen pembimbing tim PKM KC Polinema, Lis Diana Mustafa, S.T, M.T mengatakan. Melalui kegiatan PKM KC ini, mahasiswa Polinema bisa menjadi lebih kreatif, inovatif dan berkembang kemampuannya dalam bidang soft skill.
Terbatasnya alat rehabilitasi fisik yang tidak tersebar secara merata ditambah dengan jumlah tenaga terapi fisik yang belum mencapai kata ideal.
Menjadi dasar bagi Tim PKM KC Polinema untuk mengembangkan alat bantu terapi pasca stroke untuk tangan yang dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam proses pemulihan.
Alat bantu tersebut nantinya dapat digunakan oleh pasien ketika menjalani proses pemulihan di rumah.
Itulah yang membuat Lis Diana Mustafa bersama mahasiswa Polinema berkesempatan untuk mewujudkan suatu alat sebagai solusi dari terbatasnya alat rehabilitasi fisik bagi pasien pasca mengalami stroke.
Alat yang kemudian diwujudkan dalam program PKM KC Optimizing Stroke Rehabilitation IoT Based Robotic Glove sebagai Solusi Inovatif untuk Pemulihan Motorik Pasien.
“PKM KC ini bertujuan membentuk kemampuan mahasiswa mengkreasikan sesuatu yang baru dan fungsional atas dasar karsa dan nalarnya. PKM KC tidak meniru produk eksisting, baik di dalam maupun di luar negeri kecuali memodifikasi prinsip atau fungsinya,” jelas Lis Diana.
“Semoga alat ini bisa berguna dengan baik serta memberikan manfaat kepada masyarakat luas tentunya,” harapnya. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)