MALANG POST – Direktur Operasional Arema FC, Sudarmaji menjelaskan, menuju tahun ke-37, tentu bukan perjalanan yang mudah bagi Arema. Ada banyak rintangan, yang berhasil dilewati oleh Arema.
Sehingga terbentuklah tema se-juara juaranya tahun ini. Yang mengartikan bukan persoalan prestasi saja. Tapi juga banyak hal yang sudah berhasil dilewati.
Hal itu disampaikan Sudarmaji, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan Radio City Guide 911 FM, Senin (12/8/2024).
“Tagline itu juga sebagai bentuk apresiasi untuk Arema. Sebagai klub yang biayanya murni mandiri.”
“Sampai saat ini pun, klub maupun Aremania terus berproses.”
“Suporter terus melakukan trauma healing, pasca Tragedi Kanjuruhan. Tim Arema FC, terus semangat untuk mencetak banyak prestasi,” tegasnya.
Bahkan selepas pihak manajemen Arema FC, menyerahkan 13,5 persen dari hadiah Piala Presiden, ke keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, sebagai bentuk santunan. Kata Sudarmaji, ada pesan pesan dari keluarga korban, yang berharap Arema FC ke depan terus bertahan dan memberikan penghiburan.
Sedang Koordinator Presidium Aremania Utas, Ali Rifki menambahkan, sampai di peringatan HUT Arema ke-37 tahun, menunjukkan Aremania yang semakin dewasa dan bangkit.
Mantan Manajer Arema FC ini juga melihat, dengan peringatan HUT kali ini juga zero insiden. Pada dasarnya para suporter sudah tertib.
“Tetapi kami menyampaikan permohonan maaf ke Pemerintah Kota Malang. Karena ada bunga-bunga di pinggir Tugu Balaikota Malang rusak, karena terinjak supporter,” katanya.
Setelah adanya Presidium Aremania Utas, lanjutnya, tentu diharapkan semua Aremania memiliki KTA sehingga menjadi suporter yang terorganisir. Apalagi saat ini Aremania menjadi suporter nomor 2 setelah The Jakmania, yang berorganisasi dengan punya database yang jelas.
Salah satu Aremania, Achmad Ghozali, untuk meminta kepada Presidium Aremania Utas, lebih sering memberikan himbauan ke Aremania soal kedamaian.
Sementara itu, Pengamat Sepak Bola, Faizal Kurniawan menjelaskan, selepas adanya penentuan koordinator Presidium Aremania Utas, menjadikan Aremania lebih terorganisir.
“Saat ini, Aremania memiliki koordinator, aspirator dan penanggung jawab,” katanya.
Faizal menambahkan, Aremania saat ini bukan seperti Aremania yang dulu. Karena lebih teratur dan mematuhi himbauan himbauan.
Sudah saatnya, katanya, Arema FC lebih bersemangat dalam kompetisi kompetisi, di tengah semangat Aremania yang lebih disiplin dan damai. (Wulan Indriani-Ra Indrata)