MALANG POST – Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif menjelaskan, data tahun 2024 yang disampaikan Dinas Kesehatan Kota Malang ke Kementrian Kesehatan RI, ada 4-8 anak yang terdiagnosa diabetes mellitus.
“Deteksi awal pada anak yang diabetes, sangat penting dilakukan. Ketika deteksi awal dilakukan, anak yang terdiagnosa tidak sampai ke tahap serius sakitnya,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Jumat (9/8/2024).
dr. Husnul menambahkan, sejauh ini pihaknya sering memberikan edukasi ke sekolah-sekolah. Baik swasta maupun negeri. Bahkan sudah ada beberapa kantin sekolah sehat yang terbentuk.
Kepala Sekolah SD Negeri Tunjungsekar 1, Budi Hartono menambahkan, sejauh ini pihaknya bersama Dinas Kesehatan, sudah bekerjasama dengan baik.
Pantauan untuk kantin sekolah, rutin dilakukan melalui Puskesmas Mojolangu.
“Setiap bulan, pihak Puskesmas melakukan sosialisasi. Utamanya ditujukan pada siswa dan penjual makanan di kantin,” ujar Budi.
Sejauh ini di Kota Malang, tambahnya, sudah ada label sekolah sehat untuk beberapa saja. Salah satunya yang masuk SD Negeri Tunjungsekar 1. Kedepan akan dijadikan sekolah percontohan.
Waka Kurikulum SMP Negeri 1 Malang, Farah Ulfa, juga menyebut hal serupa. Sejauh ini monitoring untuk kantin di sekolah, dilakukan oleh Puskesmas Arjuno.
“Sehingga sudah dipastikan kalau kantin di sekolah ini memang sehat. Hal ini terlihat dengan adanya label yang khusus diberikan dari Puskesmas,” katanya.
Kantin sekolah tersebut, tambah Farah, harus bebas dari 5P. Yakni Pengenyal, perasa, pengawet, pemanis dan pewarna.
Bahkan dari Puskesmas juga pastikan, depo air isi ulang yang ada disekolah ini, PH yang dimiliki sudah sesuai.
Sementara itu, dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang, Etik Sulistyowati menjelaskan, untuk menjaga apa yang dikonsumsi anak di sekolah, lebih baik orang tua membawakan bekal, agar lebih aman.
“Bahkan orang tua bisa menambahkan snack sehat. Seperti buah dan sayur, mengingat di sekolah minim yang berjualan buah dan sayur,” katanya.
Untuk diabetes itu sendiri, Etik menyebut kalau ada empat tipe. Tapi yang biasa menyerang pada anak diabetes mellitus type 1. Diabetes golongan ini diakibatkan dari gen.
Etik menambahkan, sejauh ini pihaknya sebagai akademisi, juga terus mengupayakan pengabdian masyarakat, dengan memberikan pemahaman soal diabetes melitus. Salah satunya yang dilakukan saat ini ada di Rampal Celaket. (Wulan Indriyani-Ra Indrata)