MALANG POST – Pemkot Batu terus berupaya mengembangkan agroforestri kopi. Ini merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan penanaman kopi dengan tanaman lain. Contohnya seperti pohon buah-buahan, kayu, atau tanaman pangan.
Agroforestri kopi merupakan pendekatan yang harmonis antara produksi pertanian dan konservasi lingkungan. Untuk mewujudkan hal itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai beserta Forkopimda Kota Batu menanam pohon kopi di Kawasan Coban Talun, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Penanaman kopi jenis Robusta ini merupakan komitmen membangun Agroforestry Kopi Lereng Gunung Arjuna. Penanaman kopi juga diikuti oleh pelajar Kota Batu dengan menanam terong dan cabe di sekitar tanaman kopi.
Penanaman kopi kali ini, menurut Pj Aries sebagai komitmen pelestarian lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat Kota Batu. “Hari ini kami menanam kopi bersama Forkopimda. Sebagai komitmen untuk menjaga lahan kita agar lestari dan tahan terhadap bencana alam,” tuturnya.
Tanaman kopi dipilih karena memiliki akar yang kuat. Selain itu, tanaman kopi terbukti efektif mencegah erosi. Lantaran memiliki tajuk batang berlapis sehingga kopi mampu melindungi tanah dari tetesan air hujan langsung.
Pj Aries mengaku, program ini diharapkan akan semakin meningkatkan pendapatan petani kawasan hutan, yang sebelumnya banyak menanam tanaman pangan. Dengan menanam kopi yang bernilai jual tinggi akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani.
“Dengan menanam kopi di Kawasan Coban Talun, Kawasan Agroforestry Kopi Lereng Gunung Arjuna maka kita juga akan lebih meningkatkan penghasilan petani,” tambahnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan Penandatanganan Kerjasama (Mou) Agrogorestry Kopi Giri Arjuna dengan Taman Rekreasi Selecta. Menurut Sujud Hariadi, General Manajer Taman Rekreasi Selecta, kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan produk unggulan asli Kota Batu karena ditanam, diproduksi dan dikemas di Kota Batu.
“Melalui hal ini, kami berharap dapat meningkatkan produk unggulan asli Kota Batu. Karena ditanam, diproduksi dan dikemas di Kota Batu,” tuturnya.
Selain itu, juga dilaksanakan bantuan bibit dan biaya konversi dari Yayasan Dharma Wangsa Reksawana kepada Agroforestry Kopi Giri Arjuna. Bantuan ini diharapkan semakin meningkatkan produktivitas petani dalam mengelola kawasan hutan, sehingga bukan hanya lahan menjadi produktif tetapi juga tahan terhadap bencana.
Agroforestri kopi memiliki sejumlah manfaat, diantaranya akar tanaman yang beragam membantu mencegah erosi tanah, menjaga kesuburan dan melindungi sumber air.
Lalu soal keanekaragaman hayati, agroforestri mendukung ekosistem yang lebih beragam, menarik berbagai jenis serangga, burung dan hewan lainnya. Pencegahan hama dan penyakit, dengan keanekaragaman tanaman dapat membantu mengurangi serangan hama dan penyakit pada kopi. (Ananto Wibowo)