MALANG POST – Kejar jambret, ibu warga Pagelaran jatuh di jurang jembatan Jalan Pudak, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Usai dirawat 6 jam lebih, korban meninggal dunia.
Musibah ini terjadi Senin (8/7/2024) sore lalu. Lokasinya di Jalur alternatif Cepokomulyo Kepanjen- Tegaron Talangagung atau tepatnya di Jalan Pudak RT29/RT31-RW03, Cepokomulyo Kepanjen.
Musibah adanya aksi penjambretan hingga korban meninggal ini masih lekat di benak warga sekitar. Hanya segelintir orang yang menyaksikan adanya korban mengejar pelaku penjambretan tas. Suara keras terdengar.
“Iya Mas kejadiannya di bawah situ. Saya tidak tahu persisnya. Saya dengernya, korban dijambret daerah Musala Tegaron. Kejar lalu jatuh, ” cerita Arya (18) warga RT29/RW03 yang tinggalnya di kampung Pudak sisi Timur.
Warga Cepokomulyo di sisi Barat pun mengetahui adanya kejadian. Namun tidak tahu persis kejadian. Di hari biasa, jalur jembatan ini ramai dilewati warga. Bahkan sampai malam pun, ada saja warga yang lewat.
“Saya lupa. Senin kalau gak salah. Waktu itu saya perawatan. Pulang-pulang dengar cerita itu. Jalur di sini penghubung dengan Talangagung. Kalau sore ramai dilewati orang, ” ungkap seorang warga yang menyebut ada warga lain sempat mengetahui kejadian.
Beda kesaksian dengan warga penjual rokok, sebut saja Dutch (46) mengaku sekilas mengetahui kejadian. Sore itu, menurutnya jalanan terbilang sepi. Persis waktu kejadian. Dia mendengar adanya teriakan seorang ibu-ibu bersamaan 2 sepeda motor kencang melaju.
Dutch, saat kejadian membeli rokok di pertigaan sebelum jalur turunan alternatif lewat jembatan Pudak. Sepengetahuan Biru, ada 2 motor lewat. Korban wanita naik motor sendirian memakai helm berteriak mengejar pengendara motor pria di depannya.
“Saya sekilas lihat ada 2 motor. Yang belakang teriak-teriak Jambret. Lewat situ (jalur turunan). Lalu ada suara keras duk. Baru saya turun melihat ada apa, ” cerita Dutch kepada Malang Post, Jumat (12/7/2024) sore.
Dutch turun mengecek ke bawah. Tidak ada sepeda motor. Barulah ia terkejut melihat sungai. Sepeda motor jatuh ke dalamnya. Sedangkan korban di sisi Barat tidak sampai masuk sungai. Kondisi korban parah. Tidak sadarkan diri.
“Waktu saya beli rokok, duk ada suara benturan keras. Saya lihat, sepeda di sungai, korban di Barat. Nabrak pembatas jembatan sampai hilang satu. Korbannya tidak sadarkan diri, ” cerita Ducth–nama samaran.
Perlahan, kejadian ini menyedot perhatian warga. Informasi ditanggapi tim evakuasi dan anggota Polsek Kepanjen. Datangpula anggota Inafis Polres Malang. Korban segera dievakuasi dan dibawa ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
Korban menderita cedera serius di kepala. Dirawat berjam-jam, jelang tengah malam, korban meninggal dunia. Korban diketahui, berinisial ID (42) warga Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Dutch sendiri tidak tahu persis barang apa yang dijambret. Namun sekilas ia mendengar, korban kehilangan hp atau tas. Di lain sisi, selain Dutch, warga pun menduga, jika aksi kejar kejaran antara pelaku dan korban, pasti terekam CCTV, entah itu di kampung sisi Barat ataupun di Timur.
Terkait kejadian, Kapolsek Kepanjen, AKP Moh Lutfi membenarkan adanya musibah. Ya, karena bukan kecelakaan biasa, perkara ini kini ditangani Satuan Reskrim atau reserse. “Yang menyelidiki gabungan, Polsek dan Polres Mas, ” singkat Lutfi.
Sementara itu, warga Pudak dan Tegaron berharap, pihak kepolisian berhasil meringkus pelaku sehingga keluarga korban mendapat keadilan. Setahu warga, baru kejadian Senin itulah, aksi penjambretan mengakibatkan korban meninggal. (Santoso FN)