MALANG POST – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 mendatang, konstelasi politik di Kabupaten Malang, mulai menunjukkan grafik yang meningkat.
Terutama dari sisi aksi dukungan kepada para bakal calon Bupati (Bacabup) Malang. Meski dari partai politik yang bisa mengajukan pasangan calon, masih belum ada kepastian memilih nama.
Tapi paling tidak di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPC Kabupaten Malang, sudah ada dua orang yang mendaftar sebagai Bacabup Malang.
Keduanya juga sudah mendapat ‘lampu hijau’ dari PDI-P, untuk mendulang simpati dari masyarakat. Sebelum akhirnya nanti ditentukan siapa yang bakal mendapatkan rekomendasi.
Kedua bakal calon itu adalah HM Sanusi, yang kini masih menjabat Bupati Malang dan H Gunawan Wibisono, yang hingga saat ini masih tercatat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kedua orang itu sama-sama kader partai berlambang kepala banteng. Bahkan keduanya adalah teman sepermainan semasa masih anak-anak. Juga sama-sama berasal dari Desa Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
“Saya sudah mendaftar sebagai Bacabup Malang, melalui PDI-P. Seperti saat saya mencalonkan jadi Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) V Malang Raya, juga melalui PDI-P.”
“Saat ini, saya masih menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, untuk proses pencalonan di Pilkada 2024,” kata H Gunawan Wibisono, Rabu (3/7/2024), saat berdiskusi dengan wartawan di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Kelurahan Dinoyo, Kec Lowokwaru, Kota Malang.
Meski masih menunggu rekomendasi, namun Abah Gunawan –demikian biasa dipanggil- sudah mempersiapkan program-program untuk pembangunan Kabupaten Malang. Jika nanti terpilih sebagai Bupati Malang.
Salah satunya, meningkatkan perekonomian masyarakat melalui koperasi. Karena untuk membangun Kabupaten Malang, butuh kebersamaan atau gotong royong. Tidak bisa hanya bekerja sendiri. Harus butuh bantuan orang lain.
Mengingat besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Malang. Yang memiliki 378 desa dan 12 kelurahan. Tersebar di 33 kecamatan.
“Paling tidak nantinya di setiap kecamatan, akan ada koperasi. Dengan begitu, masyarakat bisa mengelola perekonomiannya sendiri. Tentunya lewat koperasi yang bisa melayani kebutuhan ekonomi masyarakat,” sebutnya.
Tidak itu saja, Abah Gunawan juga akan mengutamakan bidang pendidikan. Terutama
pada pendidikan akhlak remaja. Di tengah gempuran media sosial yang sangat masif dan tak terbatas.
“Lalu ada juga program untuk kesehatan, infrastruktur jalan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malang. Karena Kabupaten Malang ini memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, yang belum dikelola dengan maksimal,” tutur Abah Gun.
Menurutnya, salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Malang, yakni sektor pariwisata. Yang selama ini dinilai belum mendapatkan perhatian secara serius.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten Banyuwangi, katanya, Kabupaten Malang cukup tertinggal.
Selain itu, untuk membangun daerah, harus dipetakan tiap-tiap desa, tiap-tiap kecamatan dan tentunya dengan potensi daerah masing-masing.
Sehingga untuk membangun Kabupaten Malang butuh kebersamaan. “Kita tidak boleh merasa pintar sendiri dan bisa sendiri. Tapi butuh saran pendapat, butuh saran masukan dan butuh musyawarah dengan berbagai elemen.”
“Kunci dari kesuksesan membangun Kabupaten Malang, dengan gotong royong dari seluruh stakeholder. Mulai dari pemerintah daerah, hingga masyarakat paling bawah. Karena hidup ini senantiasa butuh orang lain. Butuh kebersamaan dan butuh gotong royong,” pungkasnya. (Ra Indrata)