MALANG POST – Tim Pengelola Dana Abadi (DA) Universitas Brawijaya (UB), menyalurkan beasiswa kepada 39 mahasiswa UB. Diberikan kepada 19 mahasiswa pada wisuda periode ke-19, Sabtu (29/6/2024). Kepada 20 mahasiswa pada wisuda periode ke-20, Minggu (30/6/2024).
Secara simbolis, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, di Gedung Samantha Krida UB, memberikan beasiswa tersebut secara simbolis.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan, Dr. Sujarwo, mengatakan, pihaknya melakukan penelusuran dan pemetaan kelayakan, dari mahasiswa calon penerima beasiswa dari DA-UB ini.
Kriteria yang ditetapkan dalam seleksi dana DA-UB adalah kriteria ekonomi, kriteria kapasitas akademik, keaktifan berkegiatan dan prestasi mahasiswa.
Hasil seleksi menunjukkan, orang tua mahasiswa penerima beasiswa DA-UB memiliki rata-rata pendapatan keluarga sebesar Rp1.705.128 setiap bulannya.
Bahkan ada beberapa keluarga mahasiswa penerima DA-UB, memiliki pendapatan kurang dari satu juta rupiah perbulannya. Di tengah keterbatasan itu, ada yang berhasil meraih prestasi di bidang olah raga, karya ilmiah dan seni.
BANTUAN: Proses pemberian beasiswa secara simbolis, akan dilakukan langsung oleh Rektor UB, Prof. Widodo di Gedung Samantha Krida UB. (Foto: Istimewa)
Komposisi penerima beasiswa DA-UB terdiri dari 10 mahasiswa baru dan 29 mahasiswa lama. Terdistribusi di 22 program studi.
“Untuk Maba yang terpilih adalah peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), yang tidak lolos karena Akreditasi Program Studi (PS) tidak eligible, tetapi tetap registrasi ulang.”
“Untuk Mala terpilih adalah mahasiswa aktif semester 2, 4 dan 6 yang secara ekonomi kurang mampu. Namun baik pada nilai akademiknya dan punya prestasi,” jelas Direktur Kemahasiswaan yang juga dosen dari Fakultas Pertanian (FP) UB tersebut.
Ketua Tim Pengelola DA-UB, Achmad Wicaksono Ph.D., menambahkan, saat ini DA-UB akan fokus memberikan beasiswa, untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. Diberikan kepada 39 mahasiswa dengan besaran masing-masing Rp3,5 juta.
“Keberadaan DA-UB dan kegiatan penyaluran beasiswa ini, merupakan salah satu komitmen UB untuk memberikan solusi kepada masyarakat kurang mampu, yang ingin berkuliah di UB.”
“UB tidak tinggal diam dan berusaha memberikan jalan keluar di tengah protes masyarakat terkait biaya kuliah atau UKT baru-baru ini,” jelas pengelola DA-UB dan juga dosen pengajar Teknik Sipil UB.
Saat ini, UB memiliki unit yang bertugas mengelola Dana Abadi. Di berbagai kesempatan, Rektor menyampaikan bahwa Dana Abadi UB, merupakan akumulasi dana yang terus bertumbuh. Hasil pengelolaannya digunakan untuk mendukung pengembangan UB menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
Peruntukan dana abadi ini, untuk pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi. Antara lain beasiswa, riset, pengabdian, serta untuk pengembangan institusi lainnya.
“Banyak perguruan tinggi besar di luar dan di dalam negeri, dapat meningkatkan kualitas dan eksistensinya dengan topangan dari pengelolaan dana abadi yang baik.”
“Di Indonesia diantaranya, ITS, ITB dan UI. Kemudian, di luar negeri kita bisa mengambil contoh Harvard yang bahkan 30 persen hingga 40 persen kegiatan mereka ditopang dari hasil pengelolaan dana abadi ini,” jelas Prof. Widodo. (M. Abd. Rahman Rozzi)