
MALANG POST – Ketika spesies makhluk hidup berubah seiring waktu, DNA yang terkandung dalam sel berubah karena evolusi. Jika kita dapat mengekstrak informasi dari makhluk hidup saat ini, dan membandingkannya satu sama lain, kita dapat melihat makhluk hidup mana yang paling dekat kekerabatannya, yang paling mirip dapat dianggap paling dekat kekerabatannya dalam waktu.
Ahli biologi kemudian dapat membuat pohon keluarga, atau filogeni. Dengan menggabungkan setiap pohon, maka dapat dibuat sebuah pohon besar yang menghubungkan semua makhluk hidup, inilah yang disebut dengan “Pohon Kehidupan”.
Kita coba telaah benarkah ada persimpangan antara biologi dan ilmu komputer? Mungkin memang ada, tetapi diantara keduanya ada ilmu baru yang berkembang sejak ada ada “human genome project” terdapat bidang bioinformatika yang sedang berkembang—analisis kumpulan data kompleks yang memiliki relevansi biologis. Bioinformatika sebagai jembatan berbagai ilmu pengetahuan menggunakan integrasi metode matematika, statistik dan komputasi untuk menganalisis data biologi, biokimia dan biofisik.
Bioinformatika adalah bidang studi interdisipliner dengan cepat menjadi kebutuhan dalam ilmu kehidupan seiring dengan berkembangnya kemampuan teknologi untuk eksperimen dengan kemampuan teknologi untuk eksperimen tingkat tinggi dan komputasi kinerja tinggi.
Selama 15 tahun terakhir, bioinformatika telah terintegrasi dalam penelitian biomedis sebagai alat untuk menganalisis data biologis, sebagai motivator sains berbasis data, dan sebagai kurikulum untuk pelatihan ilmuwan baru yang memiliki keterampilan dalam menangani masalah besar dan data dimensi.

Bioinformatika memberikan peluang untuk pengayaan konten ilmu hayat dalam konteks aplikasi berorientasi molekuler, sebuah bidang yang biasanya kurang terwakili dalam hal penjangkauan STEM di wilayah kita.
Kami didorong oleh pertimbangan bahwa anak-anak cenderung memerlukan paparan yang luas untuk melihat berbagai kemungkinan yang bergantung pada STEM untuk mengembangkan minat yang lebih dalam dan tahan lama dalam memajukan pengetahuan di bidang ini.
Meskipun bioinformatika dan aplikasi praktis terkait semakin penting, topik ini bukanlah topik standar di kelas sekolah dasar dan menengah.
Oleh karena itu Kelompok Kajian Molekul Cerdas berbasis Bahan Genetik Alami di Departemen Biologi FMIPA UB mengadakan pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Pembelajaran Bioinformatika untuk Siswi dan Guru SMP Putri AR-Rahmah Islamic boarding School”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Laboratorium Biokomputasi Gedung Graha Sainta FMIPA UB, Sabtu (22/6/2024). Pengabdian kepada masyarakat sejak pagi dan berakhir sore hari, satu komputer untuk satu peserta.
Pemateri utama Prof Fatchiyah, M.Kes., Ph.D. dan Eko Suyanto, M.Sc., Ph.D. keduanya dosen di Departemen Biologi FMIPA UB. Fatchiyah menyampaikan, “Bioinformatika: Cakrawala Baru Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi” dan Eko Suyanto menyampaikan: “Bioinformatika dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia”.

Sebelum praktek langsung masing-masing peserta diberi arahan oleh instruktur bioinformatika yang terdiri dari para mahasiswa Pusat Studi SMONAGENES UB.
Selama berlangsung pelatihan pada siswa dan guru melakukannya dengan serius dan penuh keceriaan. Hal ini dibuktikan pemahaman mereka pada saat menyampaikan mini projek membuat filogenetik dan evolusi berbagai organisme yang telah mereka pilih berbasis pada data molekuler.
Paparan presentasi disampaikan dengan tampilan ilmiah dengan gaya generasi-Z yang ceria dan aplikatif. Mereka memilih urutan gen atau protein tertentu pada kemudian dibandingkan dengan urutan gen atau protein yang sama menggunakan perangkat lunak yang tersedia
Sejak tahun 1978, ketika istilah “bioinformatika” diperkenalkan, bidang ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa—terutama dalam 20 tahun terakhir. Teknologi telah berevolusi untuk membuat bioinformatika menjadi lebih kuat. Data disimpan dengan aman di superkomputer dan diatur ke dalam database.
Data juga dianalisis dengan program komputer yang semakin efisien yang dikembangkan untuk mengatasi peningkatan volume informasi, yang sering disebut “data besar”.
Penggunaan superkomputer dan beberapa bentuk kecerdasan buatan dapat membantu mengekstraksi informasi yang lebih bermakna dari data biologis.
Seiring dengan berkembangnya bioinformatika, ilmu pengetahuan ini akan membantu kita untuk lebih memahami cara kerja organisme hidup dan merencanakan segala macam cara menarik untuk membantu manusia, mulai dari melindungi manusia dari penyakit hingga membantu tanaman beradaptasi terhadap perubahan iklim. (*/Fatchiyah/Ra Indrata)