
TERBAIK : Dr. Dwi Maryono dan Sania Alinda Mouli Asnas, M. Pd., adalah dua wisudawan terbaik Unisma di periode ke-73. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Universitas Islam Malang (Unisma), kembali akan menggelar wisuda periode ke-73. Uniknya dalam wisuda kali ini, digelar dua sesi. Yaitu Sabtu (8/6/2024) dan 15 Juni 2024.
Wakil Rektor 1 Unisma, Prof. Junaidi Mistar. PhD., menjelaskan, wisudawan kali ini diikuti dari Program Doktor, Magister dan Sarjana, untuk periode Desember, Januari, Februari dan juga April 2024.
Total wisudawan saat ini mencapai 1096 peserta. Seremonial wisuda di Sabtu (8/6/2025) diikuti lima fakultas. Meliputi Fakultas MIPA, Keguruan, Ilmu Pendidikan, FEB dan Hukum, dengan total 548 wisudawan.
Sementara untuk Sabtu (15/6/2024) meliputi wisudawan Pascasarjana , FAI, Fapet, Faperta, Teknik dan Kedokteran, dengan total 548 wisudawan.
Pihaknya berharap, setiap kelulusan sudah dibekali sesuai kompetensi keilmuannya dengan tiga pembuktian. Yaitu transkrip. akademik, sertifikat kompetensi dan SKPI.
“Dengan dokumen itu, kelompok mahasiswa lulusan yang menjadi jobseeker, dapat meningkatkan daya tawar mencari kerja,” ujarnya.
Kemudian milestone entrepreneur university Unisma, membekali lulusan dengan jiwa entrepreneur. Unisma sejak kurikulum 2017, telah masukkan MKU kewirausahaan yang bersifat wajib.
“Mahasiswa memang dididik jiwa kewirausahaannya, menekankan nilai dan jiwa kewirausahaan. Punya keberanian ambil resiko. Jadi bukan hanya buka usaha atau menjadi pengusaha tapi bagaimana memiliki jiwa kewirausahaan,” tandasnya.
Sementara itu salah satu wisudawan Magister terbaik di periode ini, Sania Alinda Mouli Asnas, M. Pd., mengaku senang sekali mendapatkan IPK 4.00 dan menjadi yang terbaik.
Patut berbangga karena Sania berhasil menyelesaikan studi S2-nya, hanya dalam tiga semester. Dengan tesis investigasi academic writing in elf contexts : Student voices on complexities and coping strategis dan berhasil menerbitkan karya ilmiah terindeks Scopus.
Sania juga menjelaskan, sistem perkuliahan Unisma lebih banyak diskusi. Sebab itu, dirinya selalu mempelajari bahan mata kuliah, supaya siap saat ditanya dosen. Tugas tak pernah telat, begitu juga presensi.
Untuk itu, ia berpesan pada mahasiswa muda khususnya, untuk tak patah semangat dalam belajar. Termasuk semangat meraih kelulusan dengan nilai yang maksimal.
Sedangkan Dr. Dwi Maryono, dinobatkan sebagai lulusan terbaik wisuda periode ke-73 tahun 2024 program studi S3 pendidikan agama Islam Universitas Islam Malang (Unisma).
Dwi, sapannya, lulus dalam waktu tempuh 5 Semester memiliki IPK 3,78 predikat dengan pujian.
Dr. Dwi membahas tentang ‘Entrepreneurial spirit dalam mengembangkan pondok pendidikan islam multikultural di pesantren Bahrul Maghfiroh Malang,’.
Dalam disertasi, Dwi menemukan bahwa semangat wirausaha berelasi dengan konsep islam multikultural.
Dalam proses menjalani studi doktoral pria yang juga menjabat sebagai biro pendidikan, riset, dan SDM di Unisma ini memberi tips, agar bisa lulus tepat waktu dan berkualitas. Menurut Dwi, kunci yang pertama adalah manajemen waktu.
“Mulai saya kuliah di awal, para dosen mewanti wanti, memberikan tips dan trik untuk bisa segera selesai. Menyempatkan diri setiap shalat subuh membaca tiga lembar halaman, itu bisa apa saja, bisa jurnal atau Al Quran, atau yang lain,” ujarnya.
Di samping itu, setelah salat Isya’ dapat dijadikan waktu untuk menulis teks, dengan satu dua lembar dari hasil bacaan.
Menurut Dwi, menulis tidak perlu berlebihan karena juga dapat menyebabkan narasi yang dibuat kurang maksimal. Atau biasanya rutinitas menulis itu bisa kita lakukan setelah salat malam.
“Menulis dua halaman itu cukup, sembari menunggu subuh. Kadang kalau saya susah tidur saya baca buku sebelum tidur. Rutinitas ini berjalan sejak semester 1 sampai lulus S3 ini,” kisah Dwi.
Selama menjalani studi doktoral di Unisma, Dr. Dwi memiliki kesan yang baik. Menurutnya, dosen Unisma punya sikap ramah, mulai dari awal selalu memotivasi dan membimbing.
“Kedua, situasi dan lingkungan belajar religius sebagai jalan untuk lebih jauh eksplorasi Islam yang didengungkan Unisma. Ajaran itu sesuai dengan situasi dan kondisi zaman sesungguhnya,”.tutupnya (M. Abd Rahman Rozzi)