MALANG POST – Kematian pemuda Pasuruan masih belum jelas penyebabnya, usai ditemukan mengapung, Rabu (5/6/2024) pagi di sekitaran dermaga lawas sisi Barat TPI atau dekat karang Pondok Urang Tambakrejo Sumbermanjingwetan.
Rabu malam, jenazah korban Slamet Irawan (17) warga Dusun Bodo RT02/RW01, Kelurahan Tlogosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan masih berada di Instalasi Forensik dan Medikolegal RS Saiful Anwar Malang.
Salah satu seorang kerabat atau bibi korban, bernama Yeni sempat mendatangi IFM RSSA. Warga Bandulan Gang 5 ini berkomunikasi dengan anggota Inafis Reskrim Polres Malang dan anggota Satpolairud Sendangbiru.
Diceritakan kepada petugas, korban Slamet memang salah satu saudaranya dari Pasuruan. Di Kota Malang, korban Slamet bekerja di Kedai Ci Abin, Jalan Papa Ungu, Lowokwaru, Kota Malang.
Ditelusuri petugas, korban Slamet terhitung Senin (3/6/2024) lalu, pamit pulang. Tapi nyatanya, korban tidak langsung pulang ke Pasuruan. Korban sendiri juga tidak diketahui apakah sendirian menuju Malang Selatan ataukah bersama temannya.
Hingga kemudian, Rabu (5/6/2024) pagi, korban ditemukan tidak bernyawa mengapung di perairan Sendangbiru. Saat ditemukan nelayan, korban dalam kondisi telanjang. Di sebagian tubuh, kulitnya mulai terkelupas tanda ia tenggelam dan terkena terik matahari saat tenggelam.
Informasi lain didapat, saat dievakuasi ke pinggiran dermaga, badan korban masih utuh. Saat itu, petugas menduga kematian korban akibat tenggelam di laut. Tidak ada tanda kekerasan atau tidak wajar di tubuh korban.
Jelang tengah malam, saat berada di IFM RS Saiful Anwar, keluarga korban berkomunikasi dengan anggota Sat Polairud. Keputusan keluarga, menolak dilakukan proses otopsi dan menerima musibah itu sebagai kecelakaan murni sehingga tidak berlanjut dalam penyelidikan. (Santoso FN)