MALANG POST – HIPPAM atau Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum di Kota Malang, ternyata mampu menjadi kelompok masyarakat yang mandiri dalam pemenuhan air bersih.
Kepala Dinas DPUPRPKP Kota Malang Drs. R. Dandung Julhardjanto MT menegaskan akan tetap melakukan pembinaan kepada kelompok masyarakat pengelola HIPPAM di Kota Malang. Hal itu ditegaskan kepada media ini, Sabtu (1/6/2024).
Dinas sangat menyadari air sebagai sumber kehidupan sangat penting bagi masyarakat. Selain mendukung terciptanya lingkungan sehat, juga menopang pengembangan ekonomi masyarakat.
Salah satu tugas pemerintah kota yaitu dengan menyediakan akses air bersih untuk dinikmati masyarakat. Didalam keseharian masyarakat sebagian besar masih memanfaatkan air dari sumur konvensional, tentunya air yang dihasilkan akan kurang memenuhi baku mutu kesehatan.
Menurutnya, di sisi lain sudah tersedia air PDAM yang sudah tersebar luas di wilayah Kota Malang, namun banyak juga masyarakat yang masih berkeluh kesah tentang hal ini salah satunya dengan besaran tarif yang dianggap masih mahal dan terkadang bau kaporit masih tercium walaupun sudah dimasak sampai mendidih. Selain itu belum semua wilayah di kota Malang dapat akses air bersih dari PDAM.
“Jadi Dinas tetap akan melakukan pembinaan terhadap kelompok masyarakat pengelola HIPPAM di Kota Malang, dengan harapan HIPPAM di kota malang bisa dikelola dengan baik dan profesional karena HIPPAM ini menjadi tanggung jawab bersama. HIPPAM diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan air layak mengingat air merupakan kebutuhan dasar masyarakat. HIPPAM diharapkan senantiasa membangun komunikasi dengan instansi terkait utamanya dengan PDAM untuk tetap menjaga mutu dan kualitas air sesuai standar kesehatan,” urainya.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPRKP Kota Malang Ir. Ade Herawanto MT menjelaskan, untuk itu pada awal tahun 2000an sebagian kelompok masyarakat mengusulkan pembangunan HIPPAM di Kota Malang sebagai alternatif pemenuhan air bersih di masyarakat. Dengan keberadaan HIPPAM ini mampu menambah akses pemenuhan terhadap air bersih di masyarakat. Saat itu di awla 2000an , asosiasi HIPPAM kota malang yg dibentuk oleh sam ade dibawah kepengurusan Alm. Rendra masih beranggotakan 12 HIPPAM di Kota Malang, saat ini mampu menjadi kelompok masyarakat yang mandiri dalam pemenuhan air bersih. Tercatat sekarang sudah tersebar 48 HIPPAM di Kota Malang dan beranggotakan sekitar 14 ribu KK yang masuk dalam coverage pelayanannya.
Sam Ade dkross sapaan akrabnya, juga mengatakan saat ini Kecamatan Kedungkandang terdapat 20 HIPPAM dengan total KK terlayani sejumlah 6.273 KK. Di Kecamatan Lowokwaru ada 7 HIPPAM dengan total KK terlayani adalah sejumlah 1.892 KK. Di Kec Klojen ada 1 HIPPAM dengan total KK terlayani sejumlah 85 KK dan di Kec Blimbing 6 HIPPAM dengan total KK terlayani sejumlah total 1.028 KK.
” Juga ada 14 HIPPAM di Kec Sukun dengan jumlah KK terlayani sejumlah 5.233 KK. Sehingga jumlah total penerima manfaat dari HIPPAM seluruh wilayah Kota Malang adalah sejumlah 14.511 KK,” tegasnya.
Adapun daftar anggota asosiasi HIPPAM kota Malang dan jumlah KK terlayani adalah sebagai berikut :
- Lokasi Kecamatan Kedungkandang :
- HIPPAM BUMIASIH (160 KK),
- HIPPAM SUMBER TIRTO (340 KK),
- HIPPAM TIRTA PESONA MANDIRI (325 KK),
- HIPPAM HIDAYATUL MUHTADIIN (146 KK),
- HIPPAM MA’UR ROHMAH (230 KK),
- HIPPAM TIRTA MADYA RAHARJA (270 KK),
- HIPPAM AL MUBAROK (260 KK),
- HIPPAM SUMBER TIRTO NIRMOYO (100 KK),
- HIPPAM BARAN BURING (200 KK),
- HIPPAM SUMBER TLOGO (400 KK),
- HIPPAM TIRTA AL-BAROKAH (292 KK),
- HIPPAM TIRTA ANUGRAH SEJAHTERA (230 KK),
- HIPPAM MANDIRI ARJOWINANGUN (1.500 KK),
- HIPPAM TIRTA LESTARI (500 KK),
- HIPPAM TIRTA ALAMI (160 KK),
- HIPPAM TIRTA WONOKOYO (160 KK),
- HIPPAM PELITA HARAPAN (300 KK),
- HIPPAM KHAUDLUL ULUM (200 KK),
- HIPPAM BUMIASIH SEJAHTERA (500 KK).
- Lokasi Kecamatan Lowokwaru :
- HIPPAM SUMBER URIP (300 KK),
- HIPPAM TIRTA RIZQUNA (262 KK),
- HIPPAM SATU JIWA (200 KK),
- HIPPAM TIRTA MADU (400 KK),
- HIPPAM SUMBER MAKMUR 07 (250 KK),
- HIPPAM SUMBER SUKO (250 KK),
- HIPPAM TUNGGUL TIRTA KENCANA (230 KK).
- Lokasi Kecamatan Klojen :
- HIPPAM AIR MANDIRI (85 KK).
- Lokasi Kecamatam Blimbing :
- HIPPAM TIRTA DANAN JAYA POLEHAN (170 KK),
- HIPPAM KARANG ASRI (98 KK),
- HIPPAM TIRTA MUBAROKAH (146 KK),
- HIPPAM RW 01 PASTI BISA (240 KK),
- HIPPAM TIRTA KENCANA SANAN (184 KK),
- HIPPAM TIRTA PANDAWA BERKAH (190 KK).
- Lokasi Kecamatan Sukun :
- HIPPAM TIRTA ANUGERAH (410 KK),
- HIPPAM TIRTA MULYA (792 KK),
- HIPPAM ANWARUL HUDA (500 KK),
- HIPPAM TANJUNGREJO (100 KK),
- HIPPAM SUMBER SUKUN (510 KK),
- HIPPAM SUMBER ALAM ASRI (300 KK),
- HIPPAM TIRTO MULYO RW 6 MULYOREJO (482 KK),
- HIPPAM TIRTO MULYO BERMARTABAT (597 KK),
- HIPPAM TIRTA BUANA (150 KK),
- HIPPAM SUMBER MAKMUR RW 12 (179 KK),
- HIPPAM GIRI TIRTA SARI (420 KK),
- HIPPAM IKAR KUMALA (413 KK),
- HIPPAM TIRTA GANGGA WIYATA (178 KK),
- HIPPAM LEMBAH KALI KUTUK RW 05 (200 KK).
“Rencananya Pada Tahun Anggaran 2024 ini akan dibangun dua HIIPAM lagi di Kelurahan Mulyorejo yang rencananya melayani 150 KK dan Kelurahan Cemorokandang yang rencananya melayani juga melayani 150 KK,” katanya.
Sam Ade menegaskan, dalam pelayanan kepada masyarakat, tentunya HIPPAM sendiri tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan yang timbul baik dari internal pengurus maupun dari luar pengurus, untuk itu masih butuh kedewasaan pengurus dan manajemen yang baik untuk bisa membawa HIPPAM agar bisa sehat dalam pelayanan maupun keorganisasian.
Beberapa waktu lalu, asosiasi HIPPAM bertemu dengan pihaknya untuk mendiskusikan sejumlah hal. Hasilnya, diperlukan peran serta dari stakeholder akan mampu merubah paradigma HIPPAM di masyarakat. Ada keluhan asosiasi HIPPAM di kota Malang bahwa permasalahan pengelolaan ada dua yaitu: Permasalahan terkait biaya sewa aset kepada Pemkot Malang dan pengenaan pajak air tanah yang membebani biaya pengeluaran HIPPAM, kesepakatan besaran tarif air.
“Keberadaan HIPPAM yang saat ini kondisinya tidak sehat dan beberapa ada yang mati suri sehingga memerlukan pembinaan/peningkatan kapasitas terhadap pengurus HIPPAM serta bantuan biaya pemeliharaan yang merupakan beban terbesar dalam operasional HIPPAM. Asosiasi Pengurus HIPPAM Kota Malang berharap mendapatkan bantuan pemerintah Kota Malang untuk menganggarkan biaya pemeliharaan,” seru Sam Ade. (Eka Nurcahyo)