
MALANG POST – Kabupaten Malang saat ini, memiliki 83 desa wisata. Baik yang di bawah binaan Dinas Pariwisata, sampai yang sudah mandiri.
Desa wisata tersebut, dulunya melakukan pengajuan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Malang. Dilanjutkan pengecekan ke lokasi, untuk menetapkan kelayakannya sebagai desa wisata.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Kamis (30/5/2024).
“Tahun ini ada 10 desa wisata, yang disiapkan untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Merupakan sebuah pencapaian dari pembinaan desa wisata di Kabupaten Malang,” ujar Purwoto.
Ketika penjaringan 50 besar, tambahnya, ada enam desa yang masuk. Sampai di penjaringan 50 besar, Desa Ringinanom yang berhasil masuk.
Dalam event ADWI ini, ketika masuk 50 persen penjurian langsung dari Menparekraf. Kriteria penilaiannya seperti keviralannya dan ada destinasi apa saja yang menarik di desa itu.
“Melihat potensi dan beragamnya desa wisata yang ada di Kabupaten Malang, masih ada beberapa desa yang perlu dilakukan pengarahan untuk SDM-nya. Karena belum maksimal dalam menjual potensi itu,” katanya.
Sejauh ini pihaknya terus memberikan pendampingan dan mendorong Desa Wisata yang ada bisa masuk ADWI. Dengan begitu, beberapa manfaat lainnya akan dirasakan. Seperti lebih terkenal, sehingga banyak wisatawan yang datang.
Kepala Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Rendyta Witrayani Setyawan menjelaskan, dominasi wisata di Desa Senggreng adalah wisata air.
“Ada empat wisata yang saat ini masih terus beroperasi. Seperti Cafe Apung Rowo Klampok, Embung Sumberpucung, Kecopokan dan Rajut Indah,” jelasnya.
Sejauh ini, tambahnya, banyak masyarakat yang tertarik untuk memancing di Kecopokan. Bahkan kalau weekend, juga lebih banyak orang kulineran.
“Biasanya banyak beberapa kelompok yang datang. Seperti dari klub mobil, untuk sekedar berkumpul dan menikmati view sekaligus makanan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Pusat Kajian UNMER Malang, Fitria Earlike Anwar Sani mengapresiasi desa wisata di Kabupaten Malang. Yang sudah berhasil masuk nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
“Ke depan masyarakat sekitar, pelaku wisata desa sampai Pemerintah Daerah, bisa saling bersinergi. Sehingga bukan hanya masuk nominasi ADWI, tapi menjadi juara,” katanya.
Earlike menambahkan, dengan desa wisata di Kabupaten Malang bisa menjadi juara, maka ke depan akan memudahkan banyak orang tahu. Karena eksistensinya pasti naik. Sehingga bisa mencapai tujuan awal, yaitu mensejahterakan masyarakat sekitar. (Wulan Indriyani – Ra Indrata)