
JERSEY: Penandatanganan kerjasama antara Etams Indonesia dengan Arema FC, untuk menyediakan apparel dan uang tunai. Selain Etams, baru ada dua sponsor lain yang mendukung Arema FC di musim 2024/2025. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Sepanjang Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC tidak bisa bermain di kandang sendiri. Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka harus mengungsi ke Bali. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Namun demikian, keberadaan Arema FC masih cukup seksi di hadapan sponsor. Tim yang berdiri pada 1987 ini, dianggap masih sangat layak jual. Karenanya, ada enam logo sponsor yang menempel di jersey Arema FC.
Di bagian depan, muncul logo Indomie, Mitra Bukalapak, Vidio dan PStore. Sedang di belakang ada Extrajoss dan Pertamina.
Hanya saja untuk musim 2024/2025 mendatang, tim marketing Arema FC harus bekerja ekstra keras. Sebab sampai saat ini, baru dua sponsor yang dipastikan bertahan berada di jersey pemain.
“Sponsor yang bertahan ada dua brand. Sisanya masih kita negosiasikan ulang. Dua itu, satu karena masih ada durasi kontrak. Satu lagi sudah habis, tapi ada opsi perpanjangan,” kata Manajer Bisnis Arema FC, Munif Bagaskara Wakid, melansir dari Wearemania.
Selain mempertahankan sponsor lama yang masih berkomitmen, Arema FC juga ingin mendatangkan sponsor baru. Saat ini prosesnya sedang dilakukan pendekatan. Sudah mendekati angka 50 persen untuk proses persetujuannya.
“Sebelum pramusim nanti, kita harus sudah bisa memastikan sponsor-sponsor yang ada di jersey Arema FC. Karena ada hubungannya dengan proses produksi jersey baru juga,” sebutnya.
Di musim 2024/2025 mendatang, Arema FC memang bakal menggunakan jersey produksi Etams. Menggantikan apparel dari Singo Edan Apparel (SEA) yang sudah bertahan lima tahun.
Perjanjian kerjasama itu, diteken pada Sabtu (18/5/2024) lalu.
Meski banyak spekulasi yang menjadi alasan Arema FC, justru meninggalkan self-apparel yang sudah dipakai sejak 2019 lalu.
Tetapi salah satu alasan yang rasional, adalah untuk mendatangkan sumber pemasukan baru. Itu karena dengan tetap memakai SEA, manajemen Arema FC masih harus mengeluarkan modal untuk memproduksi jersey.
Sementara penjualan jersey tersebut, tampaknya tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen. Itu setelah Arema FC tidak bermain di kandang. Ditambah bayang-bayang Tragedi Kanjuruhan, yang menyebabkan Aremania belum lagi ‘butuh’ jersey Arema FC.
Tak heran jika keuangan skuadra Singo Edan di Liga 1 musim 2023/2024, sempat tertatih-tatih. Lantaran kehilangan dua pemasukkan utama. Yakni dari tiket pertandingan dan penjualan apparel.
Bahkan ketika itu, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengaku untuk bisa menutupi defisit pendanaan, terpaksa harus ‘menjual’ striker andalannya, Gustavo Almeida. Tetapi dalihnya saat itu adalah meminjamkan pemain yang sudah mencetak 14 gol, ke Persija Jakarta.
Selain itu, manajemen Arema FC juga harus berhemat di segala bidang. Termasuk dalam biaya produksi jersey yang dipakai pemain untuk musim 2023/2024.
Beruntung, untuk musim depan, selain dari dua sposor yang masih setia menempel di jersey, Arema FC mendapatkan uang segar dari Etams Indonesia.
“Arema FC dan Etams sudah bersepakat. Arema akan menerima produk dan uang segar. Namun, mohon maaf, kami tidak bisa sebutkan berapa nominalnya. Selain itu, Etams mau memenuhi kebutuhan apparel bukan hanya tim senior. Tapi juga tim Arema Junior dan Arema Women,” kata Munif waktu itu.
Menariknya, kerja sama Arema FC dan Etams ini berbentuk konsinyasi. Secara garis besar, mantan apparel Borneo FC Samarinda itu memberikan jersey kepada Arema FC, untuk dipasarkan sesuai dengan harga yang disepakati.
“Jadi Arema yang mengelola penjualan jersey yang diproduksi Etams. Keuntungannya 100 persen masuk ke klub. Intinya, Etams sangat memudahkan Arema dan klub-klub yang menggunakan produk mereka,” tambahnya. (*/Ra Indrata)