MALANG POST – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 tahun 2024 di Kota Batu digelar sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini bukan hanya upacara bendera saja yang dilaksanakan, namun juga dilakukan peluncuran Buku Pinter Basa Jawa.
Peluncuran itu dilakukan setelah rangkaian prosesi upacara bendera usai. Ditandai dengan penandatanganan cover buku pertama oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
Buku Pinter Basa Jawa ditulis oleh Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Basa Jawa, Aina Asmarani dan Aditya Redra. Lahirnya buku ini, merupakan salah satu bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan kemampuan berbahaya jawa bagi generasi muda.
Selain itu juga bertujuan untuk memperkenalkan Budaya Jawa, mengajarkan nilai-nilai dan etika, serta mendukung pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah. Termasuk didalamnya melestarikan Budaya Jawa sebagai warisan leluhur di tengah gempuran digitalisasi pada generasi saat ini.
LUNCURKAN: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menandatangani sampul buku Pinter Basa Jawa yang diluncurkan bersamaan dengan peringatan Harkitnas 2024. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Dalam buku itu, juga disisipkan Bahasa Jawa khas Jawa Timuran, yang bisa digunakan masyarakat Kota Batu. Sebab itu, lahirnya buku ini, diharapkan dapat menjadi panduan bagi para pelajar memahami Bahasa Jawa.
“Buku ini sang bagus, karena menambah muatan lokal Bahasa Jawa khas Jawa Timuran. Sehingga bisa dipergunakan masyarakat Kota Batu dan Jawa Timur. Dengan ini maka akan menambah khasanah bahasa daerah kita,” tutur Pj Aries.
Lebih lanjut, di saat menjadi Inspektur Upacara, Pj Aries menyampaikan pentingnya memanfaatkan momentum ‘Kebangkitan Kedua’ untuk mewujudkan ‘Indonesia Emas 2045’.
Dia menjelaskan, bahwa Kebangkitan Nasional ditandai dengan berbagai gerakan perjuangan, yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi satu barisan yang utuh dengan didirikannya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua. Melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa,” kata Aries.
Dia melanjutkan, teknologi digital menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia Emas. Karena itu, penguasaan teknologi dan transformasi digital nasional harus terus diupayakan. Menurutnya, 60 persen penduduk Indonesia yang merupakan usia produktif harus diberdayakan, melalui edukasi dan pelatihan untuk mendukung inovasi dan ekonomi digital.
“Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital,” tuturnya.
Aries juga mengatakan, sinergi seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting demi mencapai tujuan bersama. Apalagi masa depan Indonesia sangat cerah dan penuh peluang. Melalui kerja keras, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi, dia percaya Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan.
“Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas,” tutupnya. (Ananto Wibowo)