MALANG POST – Institut Molekul Indonesia (IMI), berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya, untuk memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Dalam penelitian evidence-based, tentang teknologi gelembung nano.
Kerjasama IMI dan Filkom UB tersebut, merupakan penelitian pertama di Indonesia, yang memanfaatkan AI dalam teknologi gelembung nano. Merupakan potensi kebaruan dalam penelitian AI.
Institut Molekul Indonesia (IMI) sendiri, adalah institusi riset yang fokus dalam memanfaatkan potensi molekul kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dalam proyek penelitian tersebut, Filkom UB melibatkan beberapa dosen. Mereka adalah Dr.Eng. Novanto Yudistira, S.Kom., M.Sc. dan Dr. Ir. Lailil Muflikhah, S.Kom., M.Sc. Serta beberapa mahasiswa Filkom dari Laboratorium Sistem Cerdas.
Ketua Tim Peneliti bagian AI, Dr. Novanto Yudistira menjelaskan, kerjasama antara IMI dan Filkom UB tersebut, adalah pemanfaatan AI dalam penelitian evidence-based, yang terkait dengan efek teknologi gelembung nano untuk peningkatan kualitas hidup. Data klinis peningkatan kualitas hidup untuk pengembangan AI diperoleh dari anggota klub Reverse Aging dan Homeostasis (RAHO) yang telah menggunakan teknologi gelembung nano.
“Artificial Intelligence (AI) saat ini, telah banyak dimanfaatkan dan sedang berkembang pesat di dunia, termasuk Indonesia.”
“Kemampuan AI dalam menganalisis data berskala besar secara cepat, mampu mengenali pola tertentu dan dapat mengambil keputusan otomatis, telah mendorong adanya perubahan signifikan dalam berbagai bidang kehidupan.”
“AI bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui analisis data yang cepat dan akurat, serta adanya pengembangan solusi inovatif,” ujar Dr. Novanto Yudistira, Senin (13/5/2024).
Sedangkan IMI dalam penelitian tersebut, menyediakan peralatan komputasi berbasis GPU, yang dapat digunakan untuk melakukan komputasi model AI, menggunakan data berskala besar.
Dengan memanfaatkan data berskala besar, dapat dilakukan pemodelan AI, yang mampu memberikan kesimpulan penelitian, melakukan prediksi, maupun memberikan saran terhadap penelitian.
Penelitian AI yang dilakukan terpusat di Lab. Sistem Cerdas, Filkom UB tersebut, merupakan salah satu bagian dari kerjasama antara IMI dengan Filkom. Kerjasama itu berlangsung dua tahun. Dimulai tahun 2023 hingga 2025 mendatang.
“Jadi tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi AI, yang mampu melakukan predictive analysis dan mengambil kesimpulan, mengenai efek teknologi gelembung nano terhadap kesehatan,” sebut Dr. Novanto.
Diharapkan dari hasil penelitian tersebut, tambahnya, dapat melakukan publikasi dan prototipe pemodelan AI untuk memprediksi. Sehingga dapat memberi kesimpulan mengenai efek teknologi gelembung nano terhadap kesehatan.
“Karenanya, direncanakan akan ada dua publikasi dari hasil penelitian. Yakni mengenai data citra histopatologi dan data klinis,” pungkas Dr. Novanto. (Ra Indrata)