![](https://malang-post.com/wp-content/uploads/2024/05/657585ee-0cdf-4c49-9793-f3b9022b3fd8-1024x768.webp)
DULU: Kepala Dispora Kabupaten Malang, M. Hidayat, berharap calon Ketua KONI adalah sosok yang mengerti olahraga. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Menjelang Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Malang, pada Juli 2024 mendatang, beberapa tokoh olahraga di Kabupaten Malang, sudah mulai ancang-ancang berebut Ketua KONI.
Apalagi pada tahun 2025 mendatang, Kabupaten Malang bersama dua daerah lain di Malang Raya, bakal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
Tak heran jika jabatan Ketua KONI Kabupaten Malang, yang saat ini masih dijabat H. Rosydin, menjadi rebutan. Lantaran diperlukan persiapan yang matang untuk menjadi tuan rumah.
Tidak hanya dari sisi anggaran maupun venue sebagai tempat pertandingan saja. Tapi waktunya juga sangat mepet dengan Porprov.
Oleh karena itu, Muskorkab KONI Kabupaten Malang, harus benar-benar mempersiapkan kandidat calon Ketua KONI, yang mampu dalam mempersiapkan atlet, agar Kabupaten Malang bisa masuk tiga besar.
Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, M. Hidayat, Selasa (14/5/2024).
Menurutnya, KONI Kabupaten Malang kini memiliki 54 cabang olahraga (cabor), dengan ratusan atletnya.
Sedangkan pada Porprov VII Jawa Timur (Jatim) 2022 di Kabupaten Jembar, Kabupaten Malang masuk tiga besar. Pada Porprov VIII 2023 di Sidoarjo, Kabupaten Malang masuk lima besar.
“Kami berharap pada Porprov IX nanti, Kabupaten Malang bisa kembali masuk tiga besar. Mengingat Malang Raya sebagai tuan rumah,” paparnya.
Musorkab KONI Kabupaten Malang, yang akan diselanggarakan pada Juli 2024 mendarang, pihaknya berharap Rosydin yang kini sebagai Ketua KONI Kabupaten Malang, melanjutkan kembali.
Alasannya, karena waktu penyelenggaraan Porprov IX Jatim sangat dekat, jika nanti ada pergantian kepemimpinan, dikhawatirkan akan mengubah strategi yang sudah dibangun pengurus lama untuk mengikuti Porprov. Tidak mudah membangun strategi untuk memperoleh medali di masing-masing cabor.
“Namun, jika ada calon lain yang akan maju di Musorkab, tentunya calon tersebut terlebih dahulu harus mencintai olahraga. Lalu mampu dalam mengelola olahraga, inovatif dan tidak selalu tergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang,” tegas mantan Kadisdik Kabupaten Malang ini.
Sampai saat ini, pihaknya mengaku sudah banyak menerima informasi terkait tokoh pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi masyarakat (ormas), ketua cabor hingga mantan pejabat Pemkab Malang, yang akan mencalonkan sebagai Ketua KONI Kabupaten Malang.
Namun perlu diingat, kata Hidayat, untuk memimpin sebuah organisasi keolahragaan, diperlukan kecakapan dalam mengelola dan juga harus mempunyai kekuatan finansial.
Sebab, jika dalam mengelola organisasi selalu berharap pada anggaran dari pemerintah, maka akan menghambat program kegiatan. Sebab, untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah diperlukan waktu dalam pencairan.
“Jadi, dalam Musorkab KONI Kabupaten Malang, harus mempertimbangkan siapa yang bakal dipilih dan jangan salah pilih.”
“Karena dalam Porprov IX Jatim 2025, dibutuhkan pengurus yang handal, agar target tiga besar bisa tercapai untuk mengharumkan nama Kabupaten Malang,” tandas Hidayat. (*/raindrata)