
SELEBRASI: Seluruh komponen tim Arema FC musim 2023/2024, saat merayakan keberhasilan mereka lolos dari jeratan degradasi. Setelah bermain imbang tanpa gol lawan Madura United, di pekan terakhir reguler series. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Arema FC dan dua tim lainnya. Persita Tangerang serta PSS Sleman. Tampaknya harus berterimakasih kepada PSM Makassar. Karena berkat kemenangan 2-1 atas RANS Nusantara FC, menjadikan tiga tim itu, ‘tanpa berkeringat’ bisa lolos dari jeratan degradasi.
Sebab dengan kegagalan RANS Nusantara meraih poin, menjadikan tim milik Raffi Ahmad tersebut, hanya mampu mengumpulkan 35 poin.
Jika di laga pekan ke-14, alias laga terakhir di babak reguler series Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC, Persita dan PSS Sleman, gagal meraih poin. Ketiga tim itu tetap aman. Lantaran hingga pekan ke-33, Arema sudah mengumpulkan 37 poin, Persita dan PSS Sleman mengumpulkan 36 poin.
Justru pada kenyataannya, di pekan ke-34, ketiga tim itu semuanya meraih tambahan poin. Arema FC bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah Madura United. Persita Tangerang menang 4-2 lawan Bali United. PSS Sleman mengalahkan Persib 1-0.
Berkat tambahan poin tersebut, tidak saja menjadikan ketiga tim itu aman dari degradasi. Tetapi juga membuat komposisi klasemen akhir reguler series sedikit berubah. PSS Sleman mantap di peringkat ke-13. Disusul Persita Tangerang dan Arema FC di posisi ke-14 dan 15.
Bagi skuadra Singo Edan itu sendiri, meski hanya bermain imbang tanpa gol. Namun sudah cukup untuk lolos dari jeratan degradasi, dengan cukup minimalis.
Bagaimana tidak, grafik menunjukkan sejak pekan ke-3, Arema FC sudah berada di zona degradasi. Alias berada di peringkat ke-16.
Baru di pekan ke-27, posisinya naik ke peringkat ke-15. Pekan ke-28 naik ke posisi ke-14. Tapi kembali turun ke peringkat ke-16 di pekan ke-29 hingga 31.
Setelah itu naik di peringkat ke-15 (pekan ke-32), posisi ke-13 di pekan ke-33 dan akhirnya finish di peringkat ke-15 pada pekan pamungkas reguler series.
Sangat pantas jika manajemen tim berlogo kepala singa ini, merasa bersyukur atas capaian yang didapatkan Arema FC, di penghujung laga.
Terutama sekali, kepada pelatih Widodo Cahyono Putro. Satu-satunya pelatih Arema FC di musim 2023/2024 ini, yang berhasil membawa Arema FC keluar dari zona degradasi.
Sepanjang musim ini, sudah empat pelatih yang memoles Arema FC. Itu jika nama I Putu Gede Swisantoso, tidak termasuk di daftar pelatih resmi yang ada dalam daftar susunan pemain.
Joko Susilo melatih sejak pekan pertama hingga ke-7. Disusul kartekter pelatih Kuncoro, di pekan ke-8 dan 9.
Pelatih asal Portugal, Jose Fernando Martin Valente, cukup bersama Arema FC sejak pekan ke-10 hingga ke-24. Dilanjutkan Widodo Cahyono Putro, sejak pekan ke-25 hingga 34.
Tak heran selepas laga di Stadion Gelora Bangkalan, Selasa (30/5/2024), euforia keberhasilan lepas dari jerat degradasi. Tak ubahnya seperti mereka sukses menjadi juara Liga.
“Tentu saja tidak ada kata lain, selain mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah. Kami masih bertahan di Liga 1.”
“Tentunya hasil ini, juga berkat kerja keras dari semuanya serta suporter. Yang terus memberikan dukungan untuk Arema FC,” ungkap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Wiebie mengakui, musim kompetisi Liga 1 2023/2024 ini, Arema FC harus melewati banyak momen dramatis. Karena harus berjibaku demi bisa lolos dari zona merah. Meskipun baru bisa memastikan aman di pertandingan terakhir.
“Kami rasa momen dramatis tidak hanya hari ini. Karena kami terus berjuang dan berjuang. Meskipun memang kita harus menghadapi pertandingan terakhir, untuk bisa memastikan lolos dari zona degradasi,” tandasnya.
Pengusaha sukses yang asli Malang ini juga mengungkapkan, pengalaman turun di kompetisi musim ini, akan menjadi pelajaran berharga bagi Arema FC, untuk mempersiapkan tim di musim depan.
“Tentu saja ini menjadi pelajaran berharga, agar kedepan kami bisa lebih baik lagi,” jelasnya. (Ra Indrata)