MALANG POST – Kemenangan 3-2 (2-1) yang didapatkan Arema FC, di pekan ke-33 Liga 1 musim 2023/2024, atas PSM Makassar, mematik komentar miring.
Utamanya menyangkut dua penalti yang didapatkan Arema FC, di laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kamis (25/4/2024) kemarin malam.
Karena lewat dua gol dari titik putih, yang dieksekusi dengan baik oleh Charles Lokoli Ngoy di menit 30 dan 73 itulah, Arema FC mampu meraih poin maksimal. Ditambah satu gol lain, yang dibuat Julian Guevara, lewat sepakan keras di menit 45+1.
Komentar pertama muncul dari Kapten Tim PSM Makassar, Arfan. Yang menyebut, wasit Aidil Azmi memberikan penalti gaib kepada Arema FC.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada wasit, yang sukses pada pertandingan ini. Kami kalah penalti gaib. Tentu teman-teman suporter berpikiran negatif kepada kami.”
“Kami berani bersumpah demi Allah. Kami bermain 100 persen seperti biasanya. Tidak pernah mengurangi sedikitpun (rasa tanggung jawab). Kami juga siap dengan masukan dan kritikan, komentar dari teman-teman suporter,” sebut pemain bernomor punggung 48 itu. Dikutip dari laman resmi PSM.
Pun dengan pelatih Bernardo Tavares. Yang memberikan pandangan miring kepada wasit. Termasuk terhadap pemain Arema FC, yang dianggap sering mengulur waktu.
“Wasit memberikan 4 menit penambahan waktu. Namun kita hanya bermain 30 detik saja dan luar biasa kiper dari Arema FC, bisa selamat dari pertandingan ini. Sampai jatuh berapa kali.”
“Inilah yang di lakukan pemain-pemain Arema FC dan wasit mengizinkan hal tersebut. Kita harus respect saja. Namun secara umum kita kecewa, tidak senang dengan hasil ini,” sebut Bernardo Tavares.
Menyimak komentar tersebut, pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro menyebut, dua penalti itu secara sah diberikan oleh wasit. Yang terjadi karena intensitas serangan Arema FC, cukup tinggi ke pertahanan PSM.
Penalti pertama didapatkan Arema FC di menit ke-29, usai bek PSM, Erwin Gutawa, tertangkap basah menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang. Charles Lokoli Ngoy mengeksekusi penalti itu dan mencetak gol yang menyamakan skor menjadi 1-1.
Dalam kedudukan 2-1, Arema FC kembali mendapatkan penalti di menit ke-72, setelah kiper PSM Reza Arya menjatuhkan Dedik Setiawan di kotak penalti. Lokoli Ngoy kembali menjalankan tugasnya dengan mencetak gol ketiga Arema.
“Sejak saya pegang Arema, ada beberapa pertandingan kita tanpa penalti. Menurut saya, penalti itu karena intensitas penyerangan kita. Kalau kita hanya bertahan terus di belakang, lalu mendapat penalti, itu yang wajib dipertanyakan,” kata Widodo usai laga.
Hal senada disampaikan pemain Arema FC, Greg Nwokolo. Bahkan pemain senior ini bereaksi keras atas komentar miring yang muncul. Menurutnya, dua penalti itu bukan hadiah dari wasit.
Pemain naturalisasi itu juga heran, dalam sepak bola Indonesia, penalti selalu dianggap hal yang negatif dan cenderung dijadikan bahan untuk mengadu domba masyarakat.
“Penalti itu sah atau gak? Mau golnya dari penalti atau gol bunuh diri, itu karena kerja keras kita. Gak mudah juga mencetak gol lewat tendangan penalti. Kita mendapatkan penalti karena lawan salah,” kata Greg setelah pertandingan.
Greg menegaskan, penalti yang didapatkan Arema di laga melawan PSM Makassar adalah sah. Jadi, pemain berdarah Nigeria itu meminta orang-orang untuk tidak mepertanyakan keputusan wasit yang sudah benar menurutnya.
“Jadi, tolong (media) juga bantu kasih edukasi buat masyarakat. Biar tahu. Jangan bilang Arema selalu mendapakant penalti saja. Kalau penaltinya sah, jangan tanyakan itu, Kalau ada empat penalti yang sah gak masalah di sepak bola modern.”
“Bahkan, seharusnya PSM kena kartu merah (pelanggaran Reza Arya kepada Dedik Setiawan. Tapi, gak dikasih. Kalau PSM dapat kartu merah, kita lebih untung. Tapi, kita gak komplain ke wasit,” sebutnya. (*/ Ra Indrata)