Malang Post – Hari Bumi, yang setiap tahunnya diperingati pada 22 April, menjadi momen penting bagi Universitas Negeri Malang (UM). Untuk memperkuat komitmennya dalam menjaga bumi dan kelestarian lingkungan.
Dengan tema: “Planet Bumi vs Plastik”, UM berusaha untuk menjadi kampus yang sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Lewat kegiatan penanaman ribuan pohon di lingkungan kampus, Senin (22/04/2024) kemarin.
Pengantar kegiatan disampaikan Ketua Green Campus UM, Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd. Yang menyebut, menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama.
“Merawat bumi, merawat UM adalah tanggung jawab kita semua,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M. Pd, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menjadikan UM, sebagai contoh kampus yang peduli terhadap lingkungan.
Dengan tema peringatan Hari Bumi tahun ini, harapannya ke depan UM dapat menjadi kampus yang sehat. Terutama dalam mengelola masalah plastik yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan.
PENGHIJAUAN: Rektor UM (kacamata hitam), bersama Ketua LPPM UM (baju putih) dan juga para petinggi UM, secara simbolis menyerahkan pohon yang akan ditanam dalam penanaman pohon di Stadion Graha Cakrawala UM. (Foto: Istimewa)
Salah satu langkah konkret yang diambil, adalah penggunaan air hujan sebagai air minum. Yang diperkenalkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
“Kami berharap penggunaan air hujan ini, dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana,” ujar perwakilan LP2M UM.
Selain itu, penanaman ribuan pohon dilakukan di sekitar kampus. Tidak hanya sebagai upaya untuk menyediakan oksigen, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pangan.
“Kami tidak hanya menghijaukan, tetapi juga ingin menciptakan lingkungan yang menyehatkan,” ungkap Rektor UM dengan semangat.
Kepedulian terhadap lingkungan, juga tercermin dari kebijakan baru yang mengatur penanganan sampah di dalam kampus.
“Saya senang sampah tidak lagi dibuang di luar kawasan UM,” ujar Rektor dengan bangga.
Hal ini menegaskan komitmen UM, untuk mengelola sampah secara bijaksana dan penuh tanggung jawab.
Dr. Sumarmi, M.Pd menambahkan, kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Rektor UM, WR II, WR IV, LP2M, Sekretaris UM dan Ketua Rumah Tangga UM serta dihadiri oleh pihak luar. Diantaranya JKPKA, Kaliku Nusantara dan juga beberapa Kepala Sekolah SD dan SMP.
“Jenis pohon yang ditanam untuk penghijauan adalah pohon buah langka. Berjumlah 200 pohon dan nanti akan dilanjutkan penanaman bibit pohon yang sempat viral di UM, yaitu Tabebuya, sejumlah 1000 bibit.”
“Selain itu, sesuai dengan ungkapan Rektor dalam sambutanya, kita tidak hanya menanam pohon. Kalau bisa juga menanam tanaman yang menghasilkan dan bisa kita nikmati.”
“Kegiatan penanaman pohon ini difokuskan di Stadion Cakrawala karena memiliki suhu tinggi di UM mencapai 41 derajat,” ungkap Ketua Green Campus UM
Serangkaian kegiatan pun kemudian berlangsung. Seperti pembibitan 1000 bibit Tabebuya, penyerahan tanaman kepada berbagai pihak dan penanaman serentak di berbagai lokasi strategis di kampus. Termasuk di Stadion Graha Cakrawala yang memiliki suhu tinggi.
Diharapkan, peringatan Hari Bumi di UM ini bukan hanya menjadi seremonial tahunan. Tetapi juga menjadi momentum untuk mewujudkan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. (M. Abd. Rahman Rozzi)