Malang Post – Derby Jawa Timur, ternyata masih menjadi milik Persebaya Surabaya. Bahkan dengan hanya menang 1-0, kondisi tersebut langsung menghadirkan lampu merah untuk Arema FC.
Dengan kekalahan di pekan ke-30 tersebut, menjadikan Arema FC tak juga mampu menambah poin. Sedang Persebaya, bisa lebih nyaman di papan tengah klasemen sementara.
Bukan itu saja, Arema FC juga harus kembali berhitung soal peluang yang semakin tipis. Untuk tetap bisa bertahan di Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Karena tinggal empat laga lagi yang tersisa di reguler series. Sementara posisinya di papan bawah, terlihat sangat sulit untuk bisa naik.
Masih beruntung salah satu pesaingnya di zona degradasi, Persita Tangerang, di waktu yang sama juga kalah dari tuan rumah Dewa United. Bermain di Stadion Indomilk Arena, Persita menyerah 1-4. Poin pun tetap sama dengan Arema FC, 31 poin.
Sementara kekalahan 0-1 yang diterima dari Persebaya, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) malam, membuat Arema FC memang tetap berada di peringkat ke-15. Satu strip di atas Persita Tangerang yang berada di zona degradasi. Peringkat ke-16.
Padahal dalam laga yang dipimpin wasit Gedion Dapaherang itu, Arema FC benar-benar menguasai jalannya pertandingan. Sementara Persebaya, justru lebih banyak mengandalkan counter attack.
Peluang-peluang berbahaya, juga banyak diciptakan skuadra Singo Edan. Bahkan tercatat, kiper Persebaya, Andhika Ramadhani, melakukan 10 kali penyelamatan gemilang.
Tetapi kesialan masih terus berada di kubu tuan rumah. Tidak saja dari banyaknya tendangan yang berhasil di blok kiper Persebaya. Sampai penalti yang diambil oleh Dedik Setiawan, juga berhasil di blok kiper bernomor punggung 52 ini.
Penalti yang terjadi pada menit 50 tersebut, diberikan wasit Gedion, setelah salah seorang pemain Persebaya, handsball di dalam kotak penalti. Gegara tangannya menyentuh bola pantul, dari hasil tendangan keras pemain Arema FC.
Sayangnya Dedik tidak mampu mencetak gol kesepuluhnya. Lantaran tendangan kerasnya ke arah kiri gawang Andhika, mampu terbaca dengan baik. Hingga pekan ke-30 ini, Dedik baru mencetak sembilan gol.
Tidak cukup itu saja. Andhika memang pantas mendapat predikat man of the match di laga yang tanpa dihadiri suporter tersebut.
Positioning dan pembacaan permainan yang tepat, membuatnya mampu menahan berbagai jenis gempuran Arema FC.
Hampir semua striker Arema FC, tendangannya mampu dimentahkan. Termasuk satu tendangan yang sudah berhadap-hadapan antara Greg Nwokolo. Tapi kiper berusia 25 tahun itu, berhasil memblok dengan kakinya.
Gawang Arema FC sendiri, berhasil dibobol oleh Silva Paixaao Yan Victor pada menit ke-40, etelah berhasil memanfaatkan kemelut di mulut gawang Arema FC.
Bermula dari tendangan bebas yang didapatkan Persebaya dari sektor kiri pertahanan Arema FC. Bola lambung itu berhasil ditanduk oleh Yan Victor, tetapi bola mengenai pemain Arema FC yang berdiri di pojok gawang.
Hanya saja, bola itu justru memantul kembali ke arah Yan Victoryang saat itu sudah berada di posisi depan gawang dan tidak terkawal. Dengan mudah, pemain bernomor punggung itu, berhasil menjebol gawang Teguh Amiruddin, yang memang kosong.
Berbagai cara sudah dilakukan pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, untuk bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan.
Termasuk sampai harus memasukkan Greg Nwokolo, Ariel Lucero dan Arkhan Fikri, yang baru saja tiba dari Vietnam.
Tetapi pertahanan rapat dan skema serangan balik yang diterapkan Persebaya, membuat skenario untuk bisa menjebol gawang Persebaya, benar-benar tak bisa dilakukan pemain.
Hingga akhir peluit panjang dibunyikan wasit, Arema FC tetap saja tidak mampu mencetak satu gol pun.
Itu berarti, Arema FC belum juga berhasil mengalahkan Persebaya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Sekaligus sebagai kekalahan kedua beruntun, yang didapatkan Widodo Cahyono Putro, ketika memoles Arema FC hingga laga ke-6 yang dia pimpin. (Ra Indrata)