Malang Post – Greg Nwokolo memang tidak diturunkan sejak menit awal. Pemain naturalisasi ini, baru turun di menit ke-72, menggantikan Samuel Gideon Balinsa.
Sepanjang hampir 20 menit pemain berusia 38 tahun itu turun, paling tidak memiliki satu peluang emas. Ketika dia sudah tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Persebaya, Andhika Ramadhani.
Sayangnya ketika Greg berbalik badan untuk menendang bola, Andhika sudah berada dekat dengan tubuhnya dan sukses memblok tendangan tersebut dengan kakinya.
Setelah itu, nyaris Greg hanya berkutat di daerah pertahanan Persebaya. Tidak ada lagi serangan berbahaya, berhasil diciptakan pemain bernomor punggung 86 ini.
“Selamat untuk Persebaya atas kemenangan ini. Aku rasa di babak pertama, kita main kurang lepas. Sehingga kita lakukan banyak kesalahan.”
“Kemudian di babak kedua, kita keluar banyak pemain dan lagi-lagi, kita harus interospeksi diri. Dalam setiap kita bermain, kita selalu kebobolan dari bola mati,” kata mantan pemain Persebaya ini, dalam post match press conference, Rabu (27/3/2024) malam.
Pemain yang baru tujuh kali bermain untuk Arema FC hingga laga ke-30 ini juga mengakui, kelemahan yang terjadi di Arema FC, menjadi tugasnya bersama pemain lain, untuk memperbaiki. Serta terus mencoba di pertandingan berikutnya. Untuk bisa menghadirkan kemenangan bagi Arema FC.
Apalagi dalam seminggu terakhir di latihan, Greg melihat para pemain Arema FC sudah berlatih cukup bagus. Pemain juga sudah mengantisipasi, bagaimana cara menghadapi Persebaya.
“Salah satunya, Persebaya punya pemain sayap yang berbahaya. Pemain Arema FC sebenarnya juga sudah bermain bagus.”
“Rifat (Marasabessy) sudah bermain bagus untuk mematikan Bruno (Moreira). Bruno yang kita tahu sebagai pemain yang sangat bagus. Tapi kita tahu semua, hari ini dia tidak bisa berbuat banyak karena kita sudah antisipasi,” tegas Greg yang juga pernah membela Persija ini.
Meski demikian, Greg juga memahami, dalam sepakbola, selalu ada menang dan kalah. Arema FC di laga pekan ke-30 Liga 1 musim 2023/2024, yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu malam ini belum diberi kemenangan.
“Hari ini kita kurang beruntung. Karena kita dapat beberapa peluang, yang harusnya menjadi gol. Tapi kita tidak bisa jadi gol.”
“Tapi kita tidak boleh kecewa. Karena aku yakin dengan tim ini dan seluruh pemain yang ada di sini, tetap punya keyakinan untuk bisa lolos dari zona degradasi. Karena kita masih punya peluang,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro. Yang di laganya ke-6 bersama Arema FC, setelah menerima tongkat estafet kepelatihan dari Jose Fernando Martins Valente, harus diakhiri dengan kekalahan.
“Kami di tim pelatih, tetap harus menumbuhkan semangat. Tidak ada yang putus asa. Tidak ada yang kecewa. Kecewa untuk hari ini selesai dan besok tidak ada lagi,” kata Widodo yang rekornya bersama Arema FC, tiga kali menang, sekali seri dan dua kali kalah.
Dia pun meminta kepada pemain lainnya, untuk tetap menjaga kebersamaan antar pemain. Masing-masing pemain, juga tetap harus ada respek.
“Jika ada temannya berbuat kesalahan, jangan justru dijauhi atau bahkan dibully. Angkat pemain itu. Support pemain itu. Karena kita adalah satu tim,” tegas pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
Widodo juga tetap punya keyakinan, sekalipun Rabu malam ini, Arema FC belum bisa menghadirkan kemenangan, namun pihaknya tetap optimis Arema FC bakal lepas dari zona degradasi.
“Pemain harus terus berjuang dan tentunya terus percaya dan yakin. Karena itu adalah motivasi dari kami, untuk bisa keluar dari zona degradasi.”
“Kebersamaan ini, harus dijaga terus sampai kompetisi ini berakhir. Karena inilah sepak bola,” tegas pemain kelahiran Cilacap, 53 tahun lalu. (Ra Indrata)