Malang Post – Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro, jauh-jauh hari sudah berujar. Laga pekan ke-30, saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya, adalah laga yang biasa-biasa saja. Tak ubahnya seperti pertandingan lainnya, yang harus dimenangkan oleh Arema FC.
Alasannya cukup sederhana. Karena Arema saat ini masih berada di peringkat ke-15, klasemen sementara. Sangat rentan tergusur dan kembali masuk zona degradasi.
Artinya menghadapi siapapun lawan Arema FC, di sisa lima laga di reguler series Liga 1 musim 2023/2024, tidak ada pilihan lain kecuali harus memenangkan pertandingan.
Meski di pertandingan ke-12 sejak Persebaya kembali ke Liga 1 musim 2017 lalu, tetap kental dengan aroma rivalitas. Bahkan dalam derbi Jawa Timur itu, selalu menghadirkan adu gengsi di antara kedua tim. Yang tidak jarang, memunculkan tekanan tersendiri. Tidak hanya untuk pemain, tapi juga juru racik tim.
Tetapi kembali juru latih kelahiran Cilacap itu, mencoba tetap tenang menghadapi laga yang bakal berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kick off dijadwalkan pada Rabu (27/3/2024) mulai 20.30 WIB.
“Kalau saya pribadi gak ada tekanan mental atau apa. Kalau yang dirasakan pemain, saya gak tahu, karena saya belum bertanya.”
“Tapi tugas saya di sini untuk memenangkan pertandingan. Bagaimana caranya? Ya tampil fight, jangan mau kalah. Itu saja,” kata Widodo.
Dan sebagai pelatih Arema FC, sama halnya dengan pelatih-pelatih yang lain, Widodo tetap akan mencoba memenangkan pertandingan lawan siapa saja. Karena posisi Arema FC belum aman.
Meski pelatih berlisensi UEFA Pro itu juga menyadari, selain tekanan dari internal. Ada pula tekanan ekstrernal, yang bisa saja mengganggu konsentrasi para pemain Arema.
“Tekanan karena posisi di klasemen itu kan wajar, setelah kalah dari Persita kemarin. Dalam sepak bola, kalau kalah bagaimana dan kalau menang bagaimana menyikapinya. Kita pernah menjadi pemain sepak bola lama, saya kira itu tetap kita evaluasi,” sebutnya.
Termasuk ketika selesai dikalahkan Persita Tangerang, pada pekan ke-29 lalu, mantan pelatih Bhayangkara FC ini juga sudah melakukan evaluasi. Hasilnya, dia meminta di laga selanjutnya, pemain-pemain Arema FC, tidak mengulangi blunder sekecil apapun.
Saat dikalahkan Persita, sebut Widodo, karena pemain Arema FC sering melakukan kesalahan sendiri. Dalam laga yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan Persita, gol yang tercipta ke gawang Arema FC terjadi akibat blunder pemain Arema FC.
Sebagai pelatih, bersama tim kepelatihan lainnya, Widodo sudah mengevaluasi kesalahan-kesalahan pemainnya tersebut. Menurutnya, kesalahan yang sama tak boleh terulang lagi. Apalagi, kali ini yang mereka hadapi adalah sang rival.
“Tentunya kemarin kita sudah paparkan kepada mereka. Di sepak bola profesioal ini, apalagi Liga 1, tim lawan pasti juga mengevaluasi kita.”
“Kalau ada kesalahan sekecil apa pun, pasti dimanfaatkan oleh lawan. Jadi, saya bicara kepada pemain, jangan bikin kesalahan apapun. Sekecil apapun,” kata Widodo.
Salah satu cara yang dilakukan, untuk tidak mengulangi blunder tersebut, Widodo berharap kepada semua pemainnya, untuk terus meningkatkan kemampuan. Baik skil individual maupun tim. Terutama dalam hal positioning.
“Positioning kita harus bagus. Baik dalam bertahan maupun menyerang. Terutama bertahan. Kemarin posisi kita bikin kesalahan saat bertahan. Itu yang harus dibenahi,” tandasnya.
Sebagai bentuk persiapan menghadapi Persebaya, Senin (25/3/2024), ada 22 pemain Arema FC yang diboyong ke Bali.
Derbi Jawa Timur itu sendiri, akan berlangsung para Rabu (27/3/2024). Praktis masih ada waktu dua hari bagi Arema FC, untuk melakukan persiapan di Bali.
Dari 22 pemain yang dibawa, hanya Arkhan Fikri yang absen. Gelandang muda Arema FC itu, masih bergabung dengan Timnas Indonesia, untuk dijamu Vietnam dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain Arkhan, semua pemain dalam kondisi siap tempur. Seluruh pemain kondisinya fit dan tidak ada yang absen karena akumulasi kartu kuning. (*/ Ra Indrata)