Malang Post – Menjawab tantangan era dunia industri 4.0, dunia pendidikan semakin didorong untuk terus bergerak maju.
Banyak institusi pendidikan, mencoba bekerjasama dengan Dunia Kerja Dunia Industri (DUDI). Untuk mencetak generasi yang siap menghadapi dunia kerja profesional.
Menjawab hal tersebut, Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), meluncurkan Center of Excellence (CoE) Digital Manufacturing, Sabtu (9/3/2024) lalu.
Acara itu sekaligus menjadi kuliah perdana CoE Welding Inspector, CoE Construction & Vehicles Simulation, yang sebelumnya sudah dijalankan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dr. Farkhan, ST., MT., Direktur PT. CNC Controller Indonesia.
Pihaknya mengaku bangga, karena UMM berhasil menggagas CoE di bidang digital manufacturing.
DIGITAL: Kuliah perdana CoE Welding Inspector, CoE Construction & Vehicles Simulation, dengan menghadirkan Dr. Farkhan, ST., MT., Direktur PT. CNC Controller Indonesia. (Foto: Istimewa)
Apalagi pemerintah Indonesia, memang mencanangkan 4.0. yang sasaran terbesarnya adalah industri manufaktur.
Hal itu tak lepas dari industri manufaktur yang menyumbang 64 persen GDP Indonesia. Selain itu, penyerap tenaga kerja 64 persen juga dari manufaktur.
“Sayangnya, saat ini masih banyak institusi yang belum aware mengenai digital manufacturing. Jadi saya sangat mengapresiasi UMM, karena aware dengan membentuk CoE Digital Manufacturing ini,” tambahnya.
Sekadar informasi, digital manufacturing merupakan pendekatan dunia industri, melalui digitalisasi proses pembuatan produk.
Misalnya dalam proses produksi motor, yang dulunya membutuhkan waktu lama. Namun, sekarang, untuk membuat hal yang sama, hanya membutuhkan waktu singkat berkat bantuan dari alat dan robot.
“Inilah yang disebut dengan cobot atau robot collaboration di industri 4.0,” ucap praktisi digital manufacturing tersebut.
Adapun pasar dunia saat ini, sebutnya, memiliki permintaan atas kualitas produk yang tinggi. Dengan waktu produksi yang cukup singkat dan harga diskon yang murah.
Kebutuhan konsumen yang cepat berubah, peningkatan varietas produk dan distribusi global juga berpengaruh.
“Maka dari itu, efisiensi dalam penciptaan produk sangat penting dilakukan dan memerlukan skill khusus.”
“Usaha yang dilakukan oleh UMM, khususnya prodi Teknik Mesin ini, sudah sangat baik untuk menjawab tantangan dunia,” tandasnya.
Di sisi lain, Zulfatman, M.Eng., Ph.D., Wakil Dekan I UMM, juga mengatakan, peluncuran program CoE Digital Manufacturing, merupakan salah satu upaya UMM untuk menjawab tantangan dunia kerja saat ini.
Zulfatman berharap, mahasiswa yang mengikuti program CoE nantinya, tak hanya mendapat skill yang dibutuhkan saja. Namun juga berbagai pengalaman yang didapat saat magang di dunia industri.
“Karena kelas CoE memiliki kata excellence, di mana artinya adalah mahasiswa terpilih yang mengikuti kelas ini, merupakan SDM yang akan menjadi excellence. Siap memantaskan dirinya untuk dunia industri,” tegasnya mengakhiri. (M. Abd. Rahman Rozzi)