
DUEL: Dedik Setiawan ditempel ketat Zulfahmi hampir di sepanjang laga. Menjadikan striker Arema FC ini, tak leluasa bergerak. Laga pun berakhir imbang tanpa gol. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Beruntung laga Rabu (6/3/2024) sore, di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura United berhasil menang 3-2 atas Persita Tangerang. Yang menjadikan Arema FC, tetap aman di papan bawah.
Sebab di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Di pekan ke-28, yang berlangsung Rabu malam, skuadra Singo Edan tidak berhasil menang. Hanya bermain imbang tanpa gol, saat menjamu Bhayangkara Presisi Indonesia FC.
Tambahan satu poin itu, tidak saja memperlebar jarak perolehan poin dengan Persita. Yang berada di peringkat ke-16, dengan 28 poin. Tapi juga bisa melewati PSS Sleman, yang kini tergeser ke peringkat ke-15.
Meski sama-sama mendapatkan 31 poin, Arema FC unggul dari sisi head to head. Menjadikan posisi ke-14, saat ini menjadi milik Arema FC.
PSS Sleman baru akan menjalani laga pekan ke-28, Jumat (8/3/2024) besok, dengan dijamu PSM Makassar.
Di pertandingan keempat, di bawah kepemimpinan Widodo Cahyono Putro, Arema FC betul-betul mendapat perlawanan ketat dari Bhayangkara FC.
Tim milik kepolisian ini, ngotot untuk mendapatkan poin. Agar posisi mereka bisa secepatnya lepas dari zona degradasi. Saat ini, masih di peringkat ke-17, dengan 19 poin.
Tak heran jika pelatih Bhayangkara FC, Mario Gomes, memasang the winning team. Seperti saat mereka mengalahkan Madura United, di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (1/3/2024) lalu.
The Guardians -julukannya- juga menemukan cara untuk mematikan tukang gedor Arema FC. Dengan menempel ketat pergerakan Charles Lokoli Ngoy. Bahkan secara khusus, menempatkan dua pemain untuk mengawal pemain berpaspor Australia itu. Tugas itu harus diemban Anderson Salles dan Arif Satria.
Hasilnya memang cukup ampun. Terbatasnya ruang gerak Charles Lokoli Ngoy, menjadikan pemain yang sudah mencetak lima gol dalam tiga pertandingan terakhir, menjadi mati kutu.
Hanya sesekali saja pemain kelahiran Kongo itu, bisa melepaskan tendangannya. Tapi tidak terlalu membahayakan gawang yang dikawal Awan Setho Raharjo.
Pun dengan Dedik Setiawan, yang tetap menjadi tandem Charles Lokoli Ngoy, juga tidak bisa memiliki banyak kesempatan. Gerakannya sangat terbatas, lantaran ketatnya lini belakang Bhayangkara FC.
Meski sebenarnya dalam kondisi tersebut, Arema FC masih punya beberapa peluang dari second line. Yang di laga Rabu (6/3/2024) malam itu, diisi dua pemain mungil. Arkhan Fikri dan Pablo Angle Ariel Lucero.
Bahkan playmaker asal Argentina itu, sempat mendapatkan dua peluang emas. Gegara pemain belakang terlalu fokus pada Charles Lokoli Ngoy dan Dedik Setiawan, Ariel Lucero bisa menerobos masuk ke area kotak 16.
Sayang tendangannya masih berhasil di blok Awan Setho Raharjo. Padahal saat itu, posisi Ariel Lucero, benar-benar bebas dari kawalan pemain Bhayangkara FC.
Sementara dari kubu tim tamu, meski sering melakukan penetrasi yang dimulai dari Radja Nainggolan, tetapi serangan itu sering mentah di barisan belakang Arema FC.
Yang di laga dengan penonton hanya 83 orang tersebut, barisan belakang Arema FC diisi duet Bagas Adi Nugroho dan Charles Raphael de Almeida, yang menggantikan posisi Julian Guevara, karena absen akibat akumulasi kartu kuning.
Kurang padunya Jose Brandao Goncalves Junior dan Matias Mier, menjadikan keduanya justru sering mementahkan gempuran yang sudah disusun dari tengah.
Walhasil, hingga pertandingan usai, tak satupun gol bisa diciptakan kedua tim. Dan wasit Yudi Nurcahya, yang memimpin laga, hanya mengeluarkan dua kartu kuning. Masing-masing untuk Jayus Hariono dari Arema FC dan Muhammad Fatchu Rochman, pemain Bhayangkara FC. (Ra Indrata)