
SIAP: Widodo C. Putro dan Rifad Marasabessy, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Untuk pertandingan menjamu Bhayangkara FC, Rabu malam. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Dua tim penghuni papan bawah. Arema FC dan Bhayangkara Presisi Indonesia FC. Berebut poin untuk tujuan yang sama. Berusaha menghindari jurang degradasi.
Kedua tim bakal bertemu di pekan ke-28, Liga 1 musim 2023/2024. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kick off rencananya Rabu (6/3/2024), pada 19.00 WIB.
Laga diprediksi bakal berjalan menarik dan ketat. Itu setelah kedua tim, sama-sama berada di jalur positif. Setelah di laga terakhirnya, berhasil mengalahkan lawan masing-masing.
Bahkan tuan rumah, Arema FC, sukses mencatatkan hattrick kemenangan. Yakni saat dijamu RANS Nusantara, menang 3-2. Menjamu Persija, unggul 3-2 dan mengalahkan Persikabo 1973, lewat skor tipis 1-0.
Saat menjamu Bhayangkara, tentu Arema FC bertekad mengamankan tiga poin. Selain untuk memperpanjang rekor kemenangan. Singo Edan juga ingin lebih mengamankan posisinya di zona aman.
Meski saat ini sudah berada di peringkat ke-15, dengan 30 poin. Tapi hanya berjarak dua poin dengan penghuni peringkat ke-16, Persita Tangerang. Tergelincir sedikit, tidak mustahil Arema FC kembali ke zona degradasi.
Belum lagi, Singo Edan di bawah pelatih barunya, Widodo Cahyono Putro, juga membutuhkan keseimbangan dalam formasinya. Setelah berkaca pada tiga kemenangan yang tak diraih dengan mudah.
Dalam dua kemenangan perdana, lawan Persija dan RANS Nusantara, Arema FC memang sukses mencetak enam gol. Namun gawang yang dijaga Julian Schwarzer, kiper asal Filipina, juga kebobolan empat gol.
Hanya saat mengalahkan Persikabo 1973, gawang Arema FC bisa clean sheet. Tapi hanya satu gol yang berhasil disarangkan penggawa Singo Edan.
Itu artinya, di setiap kemenangan yang diraih, hanya unggul agregat satu gol. Sebuah komposisi pencapaian yang lumayan berbahaya.
Meski di sisi positifnya, berkat ketiga kemenangan tersebut, kursi kepelatihan yang diduduki pelatih kelahiran Cilacap ini, mendapatkan kepercayaan penuh dari pemainnya.
Mental bertanding Johan Ahmat Farizi dan kawan-kawan, juga langsung meningkat. Karena dalam lima laga terakhir saat masih dibesut Jose Fernando Martins Valente, Arema FC hanya menang sekali. Empat sisanya selalu kalah.
Widodo C. Putro sendiri, juga memuji kesabaran yang ditunjukkan anak asuhnya. Itu terlihat dalam tiga laga terakhir, yang berlangsung sangat ketat. Utamanya saat mengalahkan Persikabo 1973, Widodo menilai laga itu sangat berat.
“Saya bicara ke pemain, sabar jangan terburu-buru. Situasinya sangat melelahkan sekali. Harus pandai memainkan tempo. Karena pertandingan itu sangat berat,” kata Widodo terkait instruksinya di laga terakhir, saat Arema FC menang tipis 1-0 atas Persikabo 1973.
Dan ketika bertemu Bhayangkara FC, Rabu malam nanti, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini, tak ingin lengah. Pihaknya juga terus menjaga kekompakan tim, yang terus terjalin di laga terakhir.
“Kami berharap di pertandingan keempat yang saya pimpin, tetap bisa konsisten. Pemain bisa menerapkan taktikal, terutama semangat tim untuk meraih kemenangan nanti.”
“Bukan takabur atau sombong, tetapi ini adalah motivasi kami untuk tetap berada di jalur kemenangan. Mudah-mudahan keinginan kami ini bisa terealisasi,” kata Widodo C. Putro, dalam prematch press conference, Selasa (5/3/2024).
Untuk mencapai semua itu, pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut, langsung mempersiapkan tim setelah away ke Yogyakarta. Baik secara fisik dan hasil evaluasi, untuk menghadapi pertandingan lawan Bhayangkara FC.
Karena diakui, tidak ada yang mudah bagi Arema FC. Semua tim, selalu ingin memenangkan pertandingan. Termasuk Bhayangkara FC. Apalagi Bhayangkara FC juga mulai memenangkan pertanding lawan Madura United, di laga sebelumnya.
“Jadi saya berharap, pemain selalu konsisten. Itu yang selalu saya tekankan. Konsentrasi dari awal. Bukan dari awal besok saja. Bahkan dari setelah kita menang lawan Persikabo, besoknya kita sudah langsung mulai step by step. Kita mulai konsentrasi untuk pertandingan besok,” tandas pelatih 53 tahun ini.
Konsistensi itu sangat penting, tambah Widodo, untuk bisa menerapkan taktikal yang disusun. Termasuk taktikal yang disesuaikan dengan calon lawan yang harus dihadapi.
Arema FC sendiri, selama ini memanfaatkan tim analis, untuk menerapkan taktikal tertentu. Yang tentunya antara pertandingan home dan away jelas berbeda. Termasuk siapa calon lawan yang dihadapi, juga berbeda taktikalnya.
“Terpenting lagi, semangat pemain dan kebersamaan harus dijaga. Mereka akhirnya timbul respek antara satu dengan lainnya. Untuk saling membantu dan memberikan support. Itulah yang menjadi kunci utama kami selama ini,” tandasnya.
Widodo juga berharap, saat menjamu Bhayangkara FC, Rabu malam nanti, pemain dalam performance yang lebih bagus, dibandingkan pertandingan ketiga kemarin, yang memang melelahkan. (Ra Indrata)