Malang Post – Pencairan Dana Desa (DD) tahap l tahun 2024 mulai disalurkan pemerintah ke desa-desa di Kota Batu. Berdasarkan penggunaannya, DD dibagi menjadi dua jenis. Yakni DD earmark dan non earmark.
DD earmark adalah DD yang sudah ditentukan peruntukannya. Yakni digunakan untuk BLT DD, belanja ketahan pangan, penanganan stunting dan belanja-belanja sejenisnya. Sedangkan DD non earmark adalah DD yang penggunaannya diluar ketentuan DD earmark.
“DD non earmark sudah salur semua ke 19 desa. Sedangkan DD earmark sudah salur ke 18 desa dan kurang satu desa.”
“DD earmark masih ada kekurangan karena desa harus melampirkan penerima BLT DD. Sedangkan untuk membuat lampiran harus melakukan Musdes. Jika Musdes telat maka akan berdampak ke penyaluran tersebut,” papar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, Aditya Prasaja, Senin, (26/2/2024).
Dia menambahkan, besaran DD di Kota Batu tahun 2024 mencapai Rp20,3 miliar. Jumlah DD 2024 ini lebih tinggi jika dibandingkan pada 2023 lalu sebesar Rp20,1 miliar.
Besaran DD tersebut diperuntukan untuk 19 desa di Kota Batu. Dengan anggaran tertinggi didapatkan Desa Pendem, Kecamatan Junrejo.
“Dari jumlah DD tersebut Desa Pendem, Kecamatan Junrejo menjadi daerah dengan perolehan DD tertinggi. Jumlahnya mencapai Rp1,4 miliar,” beber Adit.
Dia menyampaikan, rata-rata DD untuk 19 desa di Kota Batu mendapatkan lebih dari Rp1 miliar. Hanya terdapat delapan desa yang mendapatkan di bawah Rp1 miliar.
Sejumlah desa yang mendapatkan DD di bawah Rp1 miliar diantara Desa Sumberejo Rp970 juta, Desa Punten Rp902 juta dan Desa Gunungsari Rp991 juta
“Kemudian Desa Pandanrejo Rp919 juta, Desa Bumiaji Rp921 juta, Desa Mojorejo Rp885 juta, Desa Tlekung Rp907 juta dan Desa Sumbergondo Rp825 juta Penyaluran DD ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama sebesar 60 persen dan 40 persen tahap kedua,” tutupnya. (Ananto Wibowo)