
Malang Post – Bupati Malang, HM Sanusi menegaskan, menunggu kajian hasil investigasi dari Inspektorat Daerah Kabupaten Malang, menyusul kisruh dan protes siswa di SMPN 4 Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Ya, itu kita menunggu kajian hasil investigasi dari Inspektorat Daerah, nanti rekomendasinya seperti apa,” tandas Bupati Malang, Sanusi, terkait sikap yang akan diambilnya terhadap Kepala SMPN 4 Kepanjen, saat melakukan sidak ke SMPN 4 Kepanjen, Jumat (23/2/2024) siang.
Selain itu, Bupati juga meminta pihak Kepala Dinas Pendidikan dan jajaran pengawas sekolah, untuk lebih mengawasi jalannya pembelajaran dan pelayanan pendidikan di SMPN 4 Kepanjen, agar tidak menimbulkan kembali gejolak kekecewaan siswa dan masyarakat.
“Berdasarkan pengakuan yang Saya Terima tadi, sudah ada perbaikan, tidak lagi banyak jam pelajaran kosong. Ini Kepala sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan harus terus mengawasi, memastikan pembelajaran berjalan efektif),” tandas Sanusi.
Sidak Bupati Malang ini sendiri menyusul gejolak yang sempat muncul di SMPN 4 Kepanjen ini, setelah aksi protes pelajar setempat, pada Senin (19/2/2024) lalu.
Disinggung soal protes siswa SMPN 4 tersebut, Sanusi menyatakan sebagai hal yang baik, karena mereka berani menyampaikan langsung keinginan dan menyuarakan kepentingannya di depan kepala sekolah dan guru.
Menurutnya, hal tersebut juga positif dalam konteks menyampaikan keinginan mendapatkan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Dalam sidak Bupati Malang ini, turut mendampingi, Asisten I Kesra Setdakab Malang, Rachmat Hardijono, Plt Inspektorat Daerah Kabupaten Malang, Nurcahyo, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji. Tampak pula Kepala Satpol PP, dan Kapolsek Kepanjen.
Fokus sidak Bupati Malang adalah kelas digital yang sebelumnya menjadi salah satu masalah yang dikeluhkan para siswa SMPN setempat. Dari 6 kelas digital yang ada, setidaknya lima ruang kelas didatangi Bupati Sanusi, satu persatu.
Dalam kesempatan ini, Bupati Malang banyak melakukan interaksi, bertanya beberapa hal langsung kepada para siswa yang ada di kelas. Beberapa pertanyaan juga diulang kepada siswa berbeda, terutama terkait jam pelajaran, guru dan biaya kelas digital yang harus dibayarkan siswa. (Choirul Amin)