Malang Post – Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio (Sub PIN Polio) putaran kedua di Kota Batu dimulai. Kegiatan ini sebagai respon terhadap temuan kasus polio jenis novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2) di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dan di Jawa Timur.
Di Kota Batu, Sub PIN Polio putaran kedua akan berlangsung hingga 25 Februari 2024 mendatang. Vaksinasi dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan. Seperti Puskesmas, Pustu, Polindes, Ponkesdes dan Posyandu. Selain itu juga dilakukan di Sekolah PAUD, TK, SD dan MI.
Kepala Puskesmas Batu, dr Yongki Orris menyatakan, vaksinasi polio putaran ke dua perlu dilakukan. Sehubungan dengan dilaksanakannya Sub PIN Polio putaran pertama pada 15-20 Januari 2024 lalu.
“Vaksinasi polio ini merupakan upaya perlindungan untuk anak balita sampai usia dibawah 8 tahun. Jadi setelah kami berikan vaksin pada putaran pertama. Kami kembali memberikan vaksinasi pada putaran kedua ini,” papar Yongki, Rabu, (21/2).
Dia menambahkan, apabila di vaksinasi putaran ke dua ini kembali ditemukan kasus polio. Dinas Kesehatan akan melakukan vaksinasi putaran ketiga. Namun apabila tidak ada temuan kasus, maka vaksinasi cukup sampai putaran ke dua.
Sub PIN Polio ini menyasar anak berusia 0 sampai 8 tahun kurang satu hari, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio.
Vaksin yang digunakan pada Sub PIN Polio adalah vaksin generasi terbaru. Yaitu novel Oral Polio Vaksin tipe 2 atau nOPV2, yang diberikan sebanyak dua tetes dengan interval minimal satu bulan.
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Penyakit polio lebih banyak menyerang anak usia dibawah 5 tahun, meski sebenarnya usia berapapun bisa terinfeksi polio. Polio sangat mudah menyerang orang-orang yang belum mendapatkan vaksin polio.
Penyakit polio termasuk salah satu penyakit yang berbahaya, karena polio sangat menular. Polio bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Polio juga bisa menyebabkan kecacatan permanen. Penyakit polio tidak ada obatnya, bila satu anak terinfeksi polio maka satu negara beresiko terinfeksi.
Sebanyak 24.677 anak usia 0 hingga 8 tahun kurang satu hari di Kota Batu bakal mendapatkan imunisasi itu. Untuk mensukseskan imunisasi ini, telah disiapkan sebanyak 292 Pos PIN.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai berharap, kepada para orangtua yang memiliki anak berusia 0 sampai 8 tahun, untuk membawa anak-anaknya ke posyandu. Guna mendapatkan vaksin polio, sehingga Kota Batu bebas penyakit polio
“Para orang tua tidak perlu ragu mengimunisasikan buah hatinya. Sebab vaksin yang digunakan pada Sub PIN Polio ini adalah vaksin generasi terbaru,” tuturnya.
Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati menambahkan, sejauh ini Dinkes Kota Batu belum menemukan adanya kasus penyakit lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP), yang disebabkan oleh virus Polio tipe dua di Kota Batu.
“Meski begitu imunisasi tetap harus dilakukan. Guna meningkatkan kekebalan tubuh anak. Proses imunisasi dilakukan dengan metode tetes. Bukan dilakukan dengan cara disuntik,” papar Susan.
Dia menambahkan, untuk melakukan pencegahan penyakit polio pada anak. Selain melalui imunisasi juga harus diimbangi dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat. Bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.
“Polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus polio,” tutupnya. (Ananto Wibowo)