Malang Post – Universitas Negeri Malang (UM), menggelar sosialisasi seleksi penerimaan mahasiswa baru (SNPMB), jalur Seleksi Nasional berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional berbasis Tes (SNBT).
Bertempat di Ruang Multimedia SMAN 1 Kediri, Jl. Veteran 1 Kediri, pada Senin (19/2/2024) kemarin. Dengan mengundang para Guru Bimbingan Konseling (BK) di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri.
Wakil Kepala SMAN 1 Kediri Bidang Kurikulum, Nurul Lailiyah, S.Pd., menyampaikan terima kasih atas hadirnya UM di Kediri. Dalam rangka memberikan informasi berkaitan seleksi penerimaan mahasiswa baru.
“Kegiatan sosialisasi semacam ini, akan sangat bermanfaat bagi sekolah. Khususnya dalam mendampingi siswa kami memilih perguruan tinggi,” tuturnya.
Sementara itu Direktur Perencanan, Monitoring dan Evaluasi, Data dan Informasi, Pemeringkatan, Humas dan Kerja Sama (PDIPHK), Dr. Yuni Rahmawati, S.T., M.T menjelaskan, sosialisasi SNPMB dilakukan untuk memberikan penguatan, atas informasi yang selama ini telah diterima para guru BK.
“Selain sosialisasi daring yang kami lakukan, kami memang road show ke sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.”
“Sebagai perguruan tinggi, kami juga berkewajiban memberikan informasi yang valid terkait penerimaan mahasiswa baru,” jelasnya.
Kasubdit Seleksi UM, Dr. Rizky Firmansyah, SE., MSA., dipandu moderator Kasubdit Humas dan Kerjasama, Dra. Komariyah, menekankan pentingnya bagi calon mahasiswa, untuk memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
“Kami menitipkan pesan, mohon senantiasa memberikan pemahaman kepada siswa, agar bijak dalam memilih program studi.”
“Ada kebijakan baru, siswa yang lolos SNBP atau SNBT, tapi tidak melakukan registrasi, tidak boleh lagi daftar jalur mandiri PTN,” katanya.
Sementara itu menanggapi kabar, adanya sekolah yang dinyatakan lolos SNBP atau SNBT, kemudian tidak melakukan registrasi hingga masuk dalam daftar hitam, hal itu adalah hoaks.
“Perguruan tinggi tidak memiliki daftar hitam untuk sekolah-sekolah. Mungkin alasan tidak lagi bisa diterima dengan jalur tersebut, adalah persentase/kuota jalur SNBP dan SNBT yang semakin kompetitif,” urainya.
Kuota SNBP tahun 2024 adalah 20 persen dari total daya tampung. Untuk SNBT minimum 40 persen, bahkan untuk PTNBH 30 persen. Sedangkan mandiri untuk PTNBH maksimum 50 persen.
Selain itu, masih ada ketentuan akreditasi untuk alokasi siswa eligible, akreditasi A sebanyak 40 persen terbaik di sekolah, akreditasi B sebanyak 25 persen terbaik di sekolah, Akreditasi C dan lainnya sebanyak 5 persen terbaik di sekolah.
Dosen Departemen Akuntansi FEB UM ini juga menekankan, agar para calon mahasiswa tidak salah memilih program studi.
“Memilih program studi yang tepat, sangatlah penting untuk menunjang kesuksesan akademis dan karier di masa depan. Jangan terjebak pada tren atau tekanan dari lingkungan sekitar,” tambahnya.
Selain itu, Ketua Departemen Akuntansi FEB UM, Diana Tien Irafahmi, S.Pd., M.Ed., Ph.D. juga mengingatkan pentingnya pendampingan kepada siswa-siswa, dalam memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
“Kami sangat mendorong agar setiap siswa, mendapatkan pendampingan yang memadai dalam memilih program studi. Konsultasikan dengan guru BK, orangtua, atau mentor mengenai pilihan karier dan minat yang dimiliki,” tegasnya.
Alumni Doktor dari Curtin University, Australia ini juga membeberkan prodi-prodi yang ada di lingkungan FEB UM.
“Di lingkungan FEB UM, prodi-prodi kami rerata akreditasi unggul dan A. Dengan demikian pilihan prodi yang semacam ini, tidak lagi diragukan,” ungkapnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)