
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg. Wijanto Wijoyo. (Foto: Istimewa)
Malang Post – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, mulai melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Serentak tahap kedua. Yang dilaksanakan sejak Senin (19/2/2024).
Sesuai dengan jadwal, pelaksanaan imunisasi tahap pertama, sudah dilaksanakan pada Januari 2024 lalu. Hasilnya, mencapai 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg. Wijanto Wijoyo, Senin (19/2/2024), mengatakan, di tahap kedua PIN ini, secara teknis diberikan dua tetes kepada anak bayi di bawah lima tahun (balita). Seperti halnya pada PIN tahap pertama.
“Ada 300 ribu sasaran sub PIN Polio di Kabupaten Malang. Sekalipun kasus polio tidak ada di Kabupaten Malang,” ujarnya.
Ditegaskan, kasus polio saat ini hanya ditemukan di wilayah Madura dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).
Sedangkan imunisasi ini dilaksanakan dalam satu provinsi, sebagai upaya pencegahan penularan virus polio.
Polio adalah penyakit menular, yang disebabkan oleh virus. Menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam.
“Karena polio jenis virus, ketika daya tahan badan kita sehat, akan sulit untuk terjangkit. Sekalipun tetap ada beberapa faktor lain, yang menimbulkan terjangkitnya virus kepada setiap individu.”
“Kami berpesan agar setiap individu mengupayakan kebersihan dan gaya hidup sehat. Dengan rajin berolahraga, agar daya tahan tubuh kita tidak gampang lemah,” jelas Wijanto.
Sementara itu, Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Suyatno menambahkan, berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) sasaran Sub PIN Polio di Kabupaten Malang, berjumlah 295.980 balita.
Data Januari 2024, PIN Polio sasaran Sub-nya yakni usia 0-59 Bulan Timbang (Bulang) sebanyak 185.171 balita. Kemudian usia 5 tahun sampai kurang dari 7 tahun, sebanyak 74.002 anak. Dan untuk usia 7 tahun sebanyak 36.807 anak. Jadi total untuk tahap pertama, sejumlah 295.980 anak.
Suyatno juga menegaskan, hingga saat ini di Kabupaten Malang tidak ada kasus polio. Pemberian PIN adalah sebagai bentuk antisipasi, agar kasus polio tidak terjadi.
Selain itu, katanya, pendistribusian PIN sudah dipersiapkan pos imunisasi se-Kabupaten Malang.
“Posyandu bakal mendata semua kepentingan imunisasi tersebut berjalan. Di Kabupaten Malang ada 2.685 pos imunisasi di posyandu.”
“Selain itu juga mendatangi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), yang terdata ada di 3.045 lokasi, dengan jumlah semua pos imunisasi 5.730,” jelasnya.
Meski demikian, tambah Suyatno, bisa saja terget bertambah karena ada teknis data tahap kedua baru dikerjakan.
“Jika ada tambahan yang belum di imunisasi sama sekali, nanti dimasukan capaian putaran pertama. Sedangkan sasaran Sub PIN Polio Putaran Kedua, usia 0-59 bulan sebanyak 185.171, usia dibawah 5 tahun sebanyak 74.002 balita dan usia 7 tahun sebanyak 36.807 anak,” ujarnya.
Untuk Sub PIN Polio Tahap Pertama tanggal 15- 21 Januari 2024, sudah dilaksanakan. Sementara untuk tahap kedua, dimulai 19-26 Februari 2024, dengan teknis pemberian imunisasiyakni dua tetes per anak. (*/Ra Indrata)