Malang Post – Viral informasi di Instagram Infomalangan, berjudul Sekarang Anak di Daerah Lawang, Alami Kekerasan Fisik Saat di Pesantren. Ada tiga alinea deskripsi dengan diawali kronologi temuan si warga. Deskripsi ini cukup panjang dan yang membacanya menjadi prihatin.
Dalam deskripsi, dituliskan jika warga berkunjung ke rumah temannya di seputaran Lawang. Ia pun terkejut melihat anak temannya mengalami kekerasan di pondok pesantren sekitar Lawang. Ia lalu mengobrol dengan orangtua korban bagaimana luka itu dialami sang anak.
“Aku wingi sambang dolan nang koncoku di Lawang lakok oleh kabar anak e mari ngalami kekerasan di sekolah pondok lawang lur, dodone di nyos setriko karo kakak kelase sampek nyonyot. Podo podo dwe anak miris lurr rasane ati,” tulis awalnya.
Disebut pula, penganiayaan terjadi 4 Desember 2023. Orangtua korban baru tahu pada 6 Desember dan dilaporkan ke Polres Malang pada 8 Desember 2023.
Dijelaskan juga, penganiayaan terjadi lebih dari sekali. Pernah pula dijerat kain handuk, disundut korek. Pelaku adalah orang yang sama. Sempat si anak korban tidak berani mengadu. Orangtua korban baru tahu setelah mendesak korban bercerita.
“Wong tuwane ngomong iku jare gak sepisan pindo lur. Tibakne kejadian ngene iki wes bolak balik di alami anak e, dijiret anduk gulune,dinyoa setriko liatrik, diconyok korek, sapek bekas bekase yo sek ono di lengen tangane, pelakune yo pancet, sak durunge gak wani ngomong wong tuwane, baru pas onok kasus iki trus didedes wong tuwane kait ngomong, sampek saiki bekase sek ono lur,” tulis dalam IG.
Selain rasa prihatin dan simpati, narasumber itu menyebut jika ada dampak trauma psikologis terhadap korban. Seperti diceritakan orangtua atau teman si warga ini, korban mengalami trauma pada hal-hal yang berkaitan dengan kejadian.
Terkait adanya kekerasan dialami santri ini, aksi penganiayaan dibenarkan telah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Malang. Hal ini Disampaikan Kasubsipenmas Humas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara dan Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat saat dihubungi lewat ponsel, Kamis (15/2/2024) sore.
Ipda Dicka menyebut, Sat Reskrim Polres Malang melalui UPPA telah mendalami motif dan kronologis kejadian.
“Sudah naik tahap sidik Mas. Korban berusia 15 tahun dan terlapor 19 tahun. Soal motif dan sebabnya, masih pendalaman penyidik, ” sebut Dicka.
AKP Gandha Syah Hidayat berharap penyidikan segera tuntas sehingga dapat menemukan duduk perkara secara lengkap.
“Iya benar sudah ditangani oleh unit PPA. Masih penyidikan mas. Mohon doanya semuanya lancar aman dan benar ya, ” urai Gandha Syah Hidayat kepada Malang Post, Kamis (15/2) sore.
Terkait dugaan penganiayan santri di Lawang dan informasinya viral, dalam postingan disebutkan pula dampak traumatis korban. Miris, disebutkan adanya bekas-bekas luka lama dari tindak penganiayaan terlapor.
“Wong tuwane ngomong sampek saiki arek e alami trauma lur, lek ero mejikjer umep,ero striko, ero model wong santri, koyok keweden, lek turu jare sering nglindur ngomong panas… Panas…. Ngunu lurr…” tulis dalam IG itu. (Santoso FN)