
ANGKAT KOPER: Fernando Valente menjadi pelatih ketiga yang harus mengakhiri kerjasamanya sebelum berakhir masa kontrak. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Perjalanan karier pelatih asal Portugal, Jose Fernando Martins Velente, cukup hanya 170 hari bersama Arema FC.
Memulai bertugas pada 23 Agustus 2023 lalu, pelatih berusia 64 tahun itu harus angkat koper dari kandang singa pada 9 Februari 2023 kemarin.
Ya. Paska kekalahan telak 1-4 dari PSIS Semarang di pekan ke-24 Liga 1 musim 2023/2024, manajemen Singo Edan memandang cukup memberikan kesempatan. Kepada pemain yang memiliki lisensi UEFA Pro ini, untuk memoles Johan Ahmad Alfarizie.
“Tentu kami berharap keputusan tersebut, dapat membangkitkan semangat tim dan membantu memperbaiki kondisi Arema FC, yang saat ini sedang berjuang untuk keluar dari zona degradasi,” ungkap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
Tidak itu saja, Wiebie bahkan menyebut, alasan pemecatan Fernando Valente, untuk meringankan beban yang dirasakan pelatih kelahiran Porto tersebut. Selain memberikan kesempatan bagi tim, untuk mendapatkan suasana dan strategi baru.
Manajer asli Malang ini juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Valente, atas kontribusinya selama 170 hari bersama Arema FC.
Keputusan manajemen itu sendiri, diambil sebagai reaksi cepat dan obyektif, atas hasil yang kurang memuaskan. Dengan harapan perubahan ini bisa memberikan dampak positif bagi tim.
Sepanjang melatih Singo Edan, Fernando Valente sudah melalui 15 pertandingan bersama Arema FC. Hasilnya, lima kali menang, tiga kali imbang dan tujuh kali kalah.
Secara total, hanya 18 poin yang didapatkan pada 15 laga tersebut. Padahal posisi Arema FC, tidak juga beranjak dari zona degradasi. Tetap berada di peringkat ke-16, dengan hanya mengumpulkan 21 poin dari 24 laga.
Fernando Valente sendiri, sepanjang karier kepelatihannya, sudah ada 13 tim yang dipoles. Hanya saja, tidak semua tim yang dilatih, turun dalam kompetisi profesional.
Tercatat Arema FC menjadi tim kelima yang dilatih dan turun di laga resmi. Tim pertamanya adalah Desportivo Aves (selama 543 hari, menang 31, seri 21 dan kalah 24). Disusul Santa Clara (141 hari, 5-5-12), Varzim (97 hari, 4-3-8), Estoril U-23 (85 hari, 2-3-2) dan terakhir adalah Arema FC (170 hari, 5-3-7).
Bersama Arema FC, Fernando Valente yang akrab dengan formasi 4-1-3-2 ini, memang menjadi pelatih keempat yang bisa memberikan kemenangan pertama, sepanjang Arema FC turun di Liga 1 musim 2023/2024.
Sebelumnya, saat Arema FC dipoles I Putu Gede Swisantoso, Joko ‘Gethuk’ Susilo dan pelatih karteker Kuncoro, selalu gagal menang. Itu terhitung sejak pekan ke-9 hingga pekan ke-10. Saat Fernando mulai melatih dan menang 1-0 atas Persikabo 1973. Pada 28 Agustus 2023.
Tak heran jika manajemen Arema FC, juga sangat mengapresiasi kontribusi Valente dalam membantu transisi psikologis tim dan perlengkapannya, paska Tragedi Kanjuruhan.
Namun kebutuhan tim untuk segera bangkit dari posisi degradasi, menjadi fokus utama pengambilan keputusan tersebut.
General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi menambahkan, ke depan Arema FC harus lebih fokus di sisa pertandingan yang ada.
“Keputusan strategis harus diambil. Tentu saja target kami jelas. Arema harus bisa lolos dari degradasi,” tandasnya.
Dengan langkah tersebut, manajemen Arema FC berkomitmen mencari solusi terbaik, untuk memastikan tim kembali ke jalur kemenangan dan meraih hasil memuaskan bagi pendukung setia Arema FC.
Apalagi tim yang berdiri 1987 ini, masih memiliki waktu 12 hari sebelum kembali ke kompetisi. Dijadwalkan, Arema FC akan dijamu RANS Nusantara FC, pada 22 Februari mendatang.
Di pertemuan pertama pada Senin (14/8/2023) lalu, Arema FC kalah 0-1, justru ketika menjamu RANS Nusantara FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. (Ra Indrata)