Malang Post – Proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Perguruan Tinggi Negeri tahun 2024, memiliki sejumlah perbedaan dengan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., Ph.D. dalam Konferensi Pers Peluncuran SNPMB PTN Tahun 2024, yang digelar secara hybrid beberapa waktu lalu.
Prof. Genefri mengatakan, sebagaimana tahun 2023, siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBP 2024, SNBP 2023 dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022, tidak dapat mendaftar UTBK-SNBT 2024.
Selanjutnya, pada tahun 2024, siswa yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBP 2024, juga tidak dapat mendaftar seleksi Jalur Mandiri di PTN manapun.
Selain itu, ketentuan tambahan yang mulai diberlakukan pada tahun 2024, bagi peserta yang dinyatakan lulus melalui jalur SNBT 2024 dan telah daftar ulang di PTN yang, dituju tidak dapat diterima pada seleksi Jalur Mandiri 2024 di PTN manapun.
Prof. Ganefri juga mengingatkan para peserta, untuk bijak dalam mengisi pilihan prodi. Diharapkan, peserta dapat memilih prodi sesuai minat dan bakatnya, bukan sekadar coba-coba.
“Semangat dari seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru ini adalah akuntabel, transparansi dan berkeadilan,” katanya.
Selain itu, juga terdapat perbedaan untuk ketentuan pemilihan program studi pada Jalur SNBT tahun 2024. Peserta Jalur SNBT, diperbolehkan memilih maksimal 4 (empat) program studi yang terdiri dari pilihan Program Akademik (Sarjana) dan pilihan Program Vokasi.
Pelaksana Tugas Dirjen Diktiristek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng. menjelaskan, perubahan ini dilakukan untuk perbaikan sistem seleksi dari tahun sebelumnya. Selain itu, juga untuk menyeleraskan dengan transformasi pendidikan.
“Kita berusaha setiap tahun ada perbaikan, ada peningkatan. Di samping juga untuk mengakomodasi berbagai macam dinamika perubahan di sistem pendidikan,” kata Prof. Nizam.
Prinsip utama dalam SNPMB adalah memberikan layanan yang makin baik pada calon mahasiswa, sekaligus membangun sistem yang berkeadilan, transparan, akuntabel, efektif dan efisien bagi semua pihak, serta menghindari hal yang selama ini dirasa belum baik.
Diungkapkan Prof. Nizam, sebelumnya, terkadang calon mahasiswa yang lolos di salah satu prodi melalui jalur tertentu di suatu PTN ikut kembali seleksi di jalur berikutnya karena belum mantap di pilihannya.
Hal ini dapat merugikan perguruan tinggi dan peserta lain yang tertutup kesempatannya untuk masuk di prodi tersebut.
“Itu salah satu yang kita coba eliminir atau dihindari di tahun ini,” kata Prof. Nizam.
Selain itu, Prof., Nizam juga mengatakan bahwa saat ini dilakukan pengembangan pendidikan vokasi.
“Saat ini kita sangat mendorong pengembangan pendidikan vokasi sehingga kesempatan untuk memilih di program program studi vokasi itu kita perluas dan kita dorong,” ujarnya.
Sedangkan Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Malang (UM) menyampaikan pesan kepada peserta, untuk bertanggung jawab terhadap PTN serta prodi yang telah menjadi pilihannya sejak awal.
“Calon mahasiswa yang akan ikut seleksi SNPMB tahun 2024 diajak untuk jujur dan bertanggungjawab sejak awal memilih prodi yang akan diambil. Mereka seyogyanya tidak coba-coba dan setelah dinyatakan lulus tidak diambil. Hal ini tentu merugikan panitia seleksi yang telah bekerja keras dan prodi dari PTN yang diambil, karena kuota yang telah ditetapkan jadi berkurang,” ujar Prof. Hariyono
“Untuk itulah peran orang tua dan pihak sekolah dalam memberikan pertimbangan atau pendampingan pada calon mahasiswa cukup penting. Harapannya camaba memilih prodi yang benar benar menjadi pilihannya,” tambahnya. (M. Abd. Rahman Rozzi)