Malang Post – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Batu terus didorong untuk naik kelas. Sehingga bisa lebih dikenal masyarakat luas. Hingga berdampak pada meningkatnya perputaran ekonomi masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dirasa perlu dilakukan revitalisasi gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu. Keberadaan gedung tersebut, merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan ide dan kreativitas usaha di Kota Batu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian daerah. Kota Batu harus segera merevitalisasi gedung PLUT di Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik.
“Revitalisasi dirasa perlu dilakukan, guna membuat gedung PLUT menjadi lebih nyaman. Serta lebih optimal sebagai tempat pengembangan usaha termasuk ekonomi kreatif,” tutur Aries, Senin, (29/1/2024).
Dalam pengembangannya nanti, gedung PLUT juga akan ditambah ruang display untuk memamerkan produk UMKM Kota Batu. Menurut Pj Aries, dengan banyaknya produk UMKM yang dipajang di display, maka akan semakin banyak menarik pengunjung untuk datang.
Selama ini, Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) terus berupaya mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM. Selain mengoptimlkan sistem pemasaran konvensional, pemkot juga mendorong agar para pelaku UMKM turut mengadopsi sistem pemasaran berbasis teknologi.
KUNJUNGI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat mengunjungi PLUT beberapa waktu lalu. (Foto: Ananto Wibowo)
“Dengan menggunakan sistem pemasaran berbasis teknologi. Maka UMKM akan mampu menjangkau pasar lebih luas,” tutur Aries.
Salah satu sentra UMKM yang pernah dikembangkan oleh Diskoperindag adalah kawasan Alun-alun Kota Batu. Titik poin dari pengembangan ini ada di daya saing, daya beli dan pemasaran. Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Pemkot Batu telah melakukan kerja sama dengan para penyedia toko online dan jasa transportasi atau ojek online.
Pemkot menggandeng PT Grab Teknologi untuk mendorong terwujudnya digitalisasi pada UMKM. Dengan mengusung program Kota Masa Depan (KMD), yang diusung Grab bersama Emtek dan Bukalapak. Melalui cara ini, diharapkan sanggup mendorong UMKM Kota Batu untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu, sebagai pembinaan UMKM di Kota Batu, beberapa waktu lalu PLUT juga telah menggandeng PT Angkasa Pura Logistik. Hal ini berkaitan dengan pemberian sosialisasi dan wawasan tata cara ekspor kepada para pelaku UMKM.
Kordinator PLUT Batu, Andry Yunanto menyampaikan, pihaknya telah memberikan wawasan membuat produk yang layak ekspor. Kepada 75 peserta yang terdiri dari para pelaku UMKM, Koperasi dan kelompok wanita tani (KWT).
“Saat ini sudah banyak produk UMKM, Koperasi dan KWT yang sudah memiliki kualitas ekspor. Bahkan ada beberapa di antaranya yang sudah melakukan ekspor,” tuturnya.
Hanya saja ekspor yang dilakukan masih memanfaatkan pihak ketiga, atau tidak melakukan ekspor sendiri. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena UMKM sebagai produsen hanya mendapatkan pendapatan kecil dari ekspor tersebut.
“Sebab itu, kami ingin mengubah image dari para pelaku UMKM, bahwa sebenarnya ekspor itu tidak susah alias mudah. Kamu ingin memberikan wawasan kepada pelaku UMKM tentang tata cara dan prosedur dari ekspor,” tutupnya. (Ananto Wibowo)