Malang Post – Universitas Brawijaya terus berkomitmen, dalam mendukung upaya pemerataan, persebaran dan peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia. Khususnya dalam bidang pelayanan Kedokteran Spesialistik.
Untuk menjembatani kebutuhan ini, Universitas Brawijaya melalui Program Pendidikan Utusan Khusus (PPUK), yang dimiliki oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, turut mendukung upaya pemerintah dalam percepatan tenaga Dokter Spesialis.
Kali ini, Universitas Brawijaya (UB) menandai kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, melalui seremonial penandatanganan nota kesepahaman.
Dilakukan antara Rektor UB, Dekan Fakultas Kedokteran UB dan PJ Walikota Yogyakarta. Bertempat di Ruang Jamuan, Lantai 6 Gedung Rektorat Universitas Brawijaya.
Melansir Humas UB, Minggu (28/1/2024), Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo,SSi., MSi., Ph.D., Med. Sc. menyambut baik kerjasama antara UB dengan Pemkot Yogyakarta.
“Alhamdulillah, kita juga punya kerjasama yang baik, dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Di Universitas Brawijaya, kita sudah memiliki 184 Program Studi dan hampir seluruh keilmuan sudah ada di Universitas Brawijaya.”
“Kami selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas. Penelitian juga terus kita tingkatkan. Tidak kalah pentingnya, pengabdian kepada masyarakat juga terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Ia juga menyebut, tentang hampir lengkapnya keilmuan di bidang kesehatan di UB.
“Selain Kedokteran, kami juga memiliki Prodi Keperawatan, Gizi, Kebidanan dan Farmasi. Namun yang paling banyak dari sekian Fakultas yang ada di Universitas Brawijaya, adalah Fakultas Kedokteran.”
“Terdapat sebanyak empat Departemen dan 30 Program Studi. Dimana pada Departemen Kedokteran Spesialis dan Sub Spesialis, terdapat sekitar 20 prodi di FKUB”, imbuhnya.
Menurut Singgih Raharjo S.H.,M.Ed., Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Kota Malang dan Kota Yogyakarta memiliki banyak kesamaan.
“Kesamaan antara Kota Malang dan Yogyakarta, adalah sama-sama concern dengan dunia pendidikan. Brawijaya sebagai rajanya, ada di Malang. Patihnya, Gadjah Mada, ada di Kota Yogyakarta. Yang juga menjadi cikal bakal kampus UGM dan diikuti oleh banyaknya universitas dan institusi lainnya,”, jelasnya.
Pemilihan UB sebagai tujuan melanjutkan studi bagi putra daerah, menurut Singgih, adalah sebagai wujud komitmen Pemkot Yogyakarta. Dalam upaya memberikan kesempatan bagi putra daerah, dalam melanjutkan sekolah di Kedokteran Spesialis di FKUB.
Nantinya setelah lulus, tambahnya, para putra daerah tersebut diharapkan mampu mengabdi dan mendukung Pemkot Yogyakarta, dalam mewujudkan peningkatan pelayanan kedokteran spesialis di Kota Yogya.
“Ini adalah wujud komitmen kami, untuk menyediakan pelayanan kesehatan terbaik di Kota Yogyakarta. Kami masih memiliki banyak kekurangan SDM dibidang Kedokteran Spesialis.”
“Dari banyaknya penyelenggara pendidikan kedokteran spesialis di Indonesia, pilihan hati kami jatuh pada Universitas Brawijaya. Alhamdulillah lamaran kami disambut baik oleh Universitas Brawijaya. Jadi tidak bertepuk sebelah tangan,” ungkap alumni UII Yogya ini.
Dari perjanjian ini, kedua belah pihak berharap, agar kerjasama program ini dapat berjalan dengan baik dan terus berkelanjutan.
“Sehingga mampu mencetak tenaga dokter spesialis yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Yogyakarta”, pungkasnya ( M. Abd. Rahman Rozzi)