Malang Post – Pemkot Batu mulai merealisasikan tuntutan warga Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tuntutan itu adalah revitalisasi Kali Paron. Revitalisasi itu dirasa sangat perlu. Sebab sungai yang ukurannya tak terlalu besar itu, jadi langganan banjir setiap musim penghujan.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, pengerjaan revitalisasi Kali Paron telah dilakukan. Ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu. Revitalisasi itu dilakukan sebagai jawaban dari keluh kesah masyarakat, yang kerap kena banjir jika hujan intensitas tinggi.
“Saat di bagian hulu sungai hujan tinggi. Kali Paron sering meluap hingga masuk ke rumah warga,” tuturnya Jumat, (19/1/2024).
Sebelum revitalisasi dilakukan, pihaknya telah berdiskusi bersama DPUPR Kota Batu. Proses revitalisasi itu dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebab berdekatan dengan pipa air bersih warga.
“Dengan revitalisasi ini, kami berharap dapat mengurangi resiko terjadinya banjir luapan. Semoga niat baik ini segera terealisasi. Sehingga wilayah yang kerap jadi langganan banjir, tidak terkena banjir lagi,” ujarnya.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyampaikan, revitalisasi Kali Paron menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Sebab dalam penyusunan anggaran belum dimasukkan.
“Karena ini urgent, jadi kami ambilkan anggaran BTT. Jika mengacu pada DED yang telah dibuat pada tahun 2022 lalu. Revitalisasi Kali Paron menghabiskan dana sekitar Rp3,5 miliar. Namun karena menyesuaikan jumlah anggaran disepakati Rp1,3 miliar,” paparnya.
Proses revitalisasi kali ini, dilakukan pengerjaan pembukaan shortcut atau jalan pintas masuk air. Tujuannya untuk membuang aliran air Kali Paron ke saluran pembuangan, dengan jalan pintas tersebut. Aliran air akan diarahkan langsung ke Sungai Brantas.
“Sebelum ke pekerjaan utama, untuk memastikan kenyamanan masyarakat. Sehingga tidak takut dan was-was lagi saat menghadapi musim hujan. Kami lakukan pembuatan shortcut dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk rencana proses revitalisasi secara detail. Pihaknya belum bisa menjabarkan. Sebab saat ini masih dalam tahap penetapan anggaran. Kemudian nantinya akan dilakukan tander.
“Dalam pengerjaan ini, kami akan berhati-hati. Karena Kali Paron juga digunakan untuk mengisi saluran irigasi ke lahan pertanian warga. Air dali kali paron ini diketahui digunakan untuk mengaliri sawah seluas 300 hektare,” tuturnya.
Kepala Desa Bumiaji, Edy Suyanto menyampaikan, selain melakukan revitalisasi Kali Paron. Dia mengusulkan untuk penanganan jangka panjang, perlu adanya penanganan khusus. Contohnya seperti penanaman pohon dikawasan hulu sungai.
“Saat ini di hulu sungai banyak hutan yang sudah beralih fungsi jadi lahan pertanian. Hal ini menjadi PR kita semua. Sebab ketika lahan sudah beralih fungsi, sudah tidak ada lagi tegakan untuk menahan air. Perbaikan sebaik apapun, jika di hulu sungai tidak dilakukan penanganan dengan baik, maka akan tetap sama saja,” katanya.
Seperti diketahui, akibat dari alih fungsi lahan itu, saat ini banjir yang terjadi di kawasan Bumiaji tak hanya air saja. Namun juga diikuti lumpur, pohon dan juga sampah yang sangat banyak. (Ananto Wibowo)