
DIKEPUNG: Arema FC saat berujicoba lawan Persikoba Kota Batu. Menghindari kebobolan lebih banyak lagi, Arema FC akan mencoba menerapkan strategi keroyokan. (Foto: Arema Official)
Malang Post – Gawang Arema FC hingga pekan ke-23, sudah kebobolan 40 gol. Hanya kalah empat gol dari Persikabo 1973, sebagai tim yang paling banyak kemasukan di Liga 1 musim 2023/2024 ini.
Itu berarti dalam setiap pertandingan, Arema FC hampir kebobolan dua gol. Karena hanya tiga kali dari 23 laga, gawang Arema FC bisa clean sheet. Yakni ketika mengalahkan Persikabo 1973 (1-0) dan Bhayangkara FC (2-0). Serta imbang tampa gol lawan Persita Tangerang.
Terbanyak gawang Arema FC kebobolan lima gol, saat kalah 2-5 dari Persik Kediri, di pekan ke-3. Atau saat kalah 0-4 dari Barito Putera di pekan ke-6.
Dalam kondisi tersebut, pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente menilai, salah satu penyebab suburnya gol yang bersarang ke gawang Arema FC, dikarenakan pemilihan komposisi pemain belakang.
Sejak memoles Arema FC mulai pekan ke-10, Fernando Valente juga terlihat belum menemukan komposisi yang pas di lini belakang. Utamanya pada duet tengah. Meski di beberapa laga terakhir, duet Charles Raphael dan Syaeful Anwar, di jantung pertahanan, masih menjadi pilihan utama.
Bahkan yang menarik, saat partai uji coba menghadapi Persikoba Kota Batu, pada Sabtu (13/1/2024) lalu, pelatih asal Portugal itu bereksperimen memasangkan Raphael Almeida dengan Julian Guevara, dua pemain yang posisi aslinya gelandang bertahan.
“Pertahanan ini menjadi masalah lain buat kami. Kami harus lebih agresif dan memenangkan duel saat bertahan. Kami coba meningkatkan itu. Tapi kami harus tahu karakter pemain yang kami punya,” kata Fernando Valente, seperti dikutip dari Wearemania.
Tetapi ada juga ide lain, yang saat ini terlintas dalam benak pelatih asal Portugal ini. Yakni dengan memakai teknik keroyokan. Untuk bisa memaksimalkan kekuatan di lini pertahanan.
Karena jika lini pertahanan Arema FC kalah jumlah, saat menghadapi serangan lawan, maka risiko untuk kebobolan lebih besar. Ketika barisan belakang Arema FC menang jumlah di momen tersebut, maka serangan lawan bisa diredam.
“Kalau kita tidak bisa menang satu lawan satu, maka kita harus menciptakan situasi menang jumlah. Misalnya dua lawan satu. Itu yang coba kami maksimalkan, agar kami tidak kemasukan gol lebih banyak lagi,” sebutnya.
Bisa jadi, formasi keroyokan di lini belakang tersebut, akan diujicobakan saat Arema FC menggelar sparring partner dengan Persis Solo, pada Selasa (23/1/2024) mendatang.
Uji coba itu sendiri, merupakan bagian dari program latihan Arema FC, di jeda kompetisi ini. Setidaknya ada tiga kali uji coba yang diinginkan pelatih asal Portugal itu.
Pada akhir pekan lalu, Arema sudah menjalani satu laga uji coba dengan mengalahkan Persikoba Kota Batu 10-1 (13/1/2024). Fernando tengah mencari satu lawan tanding lagi untuk tengah pekan ini.
“Kami masih belum tahu, kami masih mencari untuk lawan kedua sebelum lawan Persis Solo,” kata Fernando.
Laga uji coba kedua sebelum lawan Persis Solo ini, tak menjadi prioritas Arema. Kalaupun mendapatkan lawan, Fernando Valente menilai itu lebih baik.
“Kalau pun tidak bisa mendapatkan lawan, ya sudah kami akan bermain melawan Persis, setelah itu fokus untuk pertandingan lanjutan Liga 1 2023-2024.”
“Kami perlu bermain lawan tim yang kuat untuk melihat sampai di mana level permainan kami. Kebetulan kami juga sudah bertemu dengan Persis di kompetisi, jadi tidak masalah,” katanya. (*/ Ra Indrata)