Malang Post – Uji coba dalam masa persiapan turun kembali di Liga 1 2023/2024, memang baru sekali dilakukan Arema FC. Yakni menjamu kontestan Liga 3 Asprov Jatim, Persikoba Kota Batu.
Latih tanding yang digelar di Stadion Gajayana, pada Sabtu (13/1/2024), berakhir dengan skor 10-1 untuk kemenangan Arema FC.
Yang menarik, dari sepuluh gol yang dilesakkan Arema FC, dua diantaranya dihasilkan pemain Arema U-20 yang diorbitkan ke tim senior. Jonathan Arya.
Pemain kelahiran Sidoarjo, 5 November 2002 itu, selama ini sudah turun di Elite Pro Academy 2023-2024. Baru diambil pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, ketika Arema FC memulai latihan kembali paska break kompetisi.
Melihat penampilan impresif pemain yang akrab disapa Jojo itu, pelatih asal Portugal ini langsung ingin memainkan Jojo di Arema FC, untuk lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2023/2024.
Apalagi ada regulasi yang membuat pemain tim U-20 Elite Pro Academy, bisa langsung dimainkan di tim senior. Asalkan sudah terdaftar di Sistem Informasi Administrasi Pemain (SIAP).
“Mungkin ke depannya, ada peluang bagi Jojo untuk bermain di pertandingan resmi (Liga 1 musim ini, Red.),” kata Fernando Valente.
Pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut, juga memiliki alasan khusus kenapa ingin memainkan Joko di laga resmi. Menurutnya, potensi dan performa Jojo, sudah cukup menjadikan bukti kelayakan bermain di tim senior.
“Kadang, saya tidak peduli tentang usia seorang pemain. Yang saya perhatikan adalah potensi dan performanya pada saat latihan juga bermain.”
“Ketika diberi kesempatan dia bisa menujukkan. Selama dia merasa masih harus terus belajar, maka dia pasti masih bisa berkembang di masa depan,” tandas pelatih yang juga mengantongi sertifikat psikologi ini.
Fernando Valente sendiri, memang sejak Senin (8/1/2024) lalu, sudah memberikan kesempatan pada Jojo, untuk mengikuti latihan bersama tim senior.
Jojo tidak sendiri. Tetapi juga ada dua pemain dari Arema U-20, yang diikutsertakan juga. Yakni Haryo Gilar Priambodo (stopper) dan Galih Ibrahim (gelandang bertahan).
Tetapi dalam uji coba melawan Persikoba Kota Batu tersebut, hanya Jojo yang diajak tampil.
Bermain di 45 menit kedua, Jojo mencatatkan brace. Yakni mencetak gol ketujuh dan kesembilan ke gawang Persikoba.
“Sangat mudah mengetahui, Jojo adalah pemain muda dengan talenta besar. Ketika kita membuat tim ini lebih kecil jumlah pemainnya, maka ada ruang bagi pemain-pemain muda seperti Jojo,” kata Fernando.
Bahkan ketika itu, Fernando Valente mengaku terkejut melihat penampilan Jojo. Ada sedikit rasa menyesal di hatinya, kenapa tak bertemu dengan pemain asal Sidoarjo itu lebih awal.
“Ini adalah kejutan yang sangat bagus. Kami lihat, mungkin, kalau saya tahu Jojo lebih awal, dia akan mendapat lebih banyak kesempatan. Kadang, kami mencari pemain dari luar, padahal di dalam (Akademi Arema) ada pemain yang kami cari,” sebutnya.
Jojo sendiri, mengaku cukup senang mendapat perhatian dari pelatih Arema FC. Sekalipun saat dia tampil di 45 menit babak kedua, dia hanya ingin menampilkan kemampuan terbaiknya.
Gol yang dicetaknya, untuk keunggulan 7-1 Arema FC, dicetak setelah memanfaatkan umpan manis Ariel Lucero. Sedang gol di skor 9-1, dihasilkan dari memanfaatkan sodoran Ginanjar Wahyu.
“Saya belajar banyak dari para pemain senior Arema. Saya ambil ilmu dan pengalamannya. Termasuk semua yang baik-baik dari pemain senior, agar saya bisa lebih baik lagi ke depannya,” kata Jojo.
Jojo mengaku tak mau pilih-pilih sosok yang jadi panutannya di Arema. Makanya, semua pemain senior Arema dianggapnya sebagai panutan.
“Buat saya, semua pemain senior Arema adalah panutan, saya gak mau membeda-bedakan,” pungkas Jojo. (*/ Ra Indrata)