Malang Post – Sebanyak 1,5 ton eco enzym dibagikan Lions Club Internasional District 307 B2 Region 4, 5 dan 6 kepada 10 orang kelompok tani Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Sabtu, (13/1/2024). Bagi-bagi eco enzym itu dikemas dalam sebuah kegiatan bertema ‘Environment Awareness’ 2023-2024.
Kegiatan yang mengusung tema besar tentang kesadaran lingkungan tersebut, digelar dalam rangka memperingati hari kelahiran founding fathers Lions Club Internasional, Malvin Jones ke 145 tahun.
Wakil Gubernur Distrik B2, Yudi Tjahyo Poernomo menyatakan, kegiatan itu dilaksanakan serentak Lions Club Internasional, guna memperingati hari lahir atau hari jadi Lions Club. Di Kota Batu, kegiatan utama yang dilakukan adalah tentang lingkungan hidup.
“Di seluruh Indonesia kegiatannya sama. Yakni tentang lingkungan hidup. Tentunya kegiatan seperti ini tidak akan sebatas seremonial saja. Kami tidak akan berhenti. Kami akan terus berjalan secara berkala setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu bahkan setiap hari,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, Lions Club merupakan organisasi internasional. Merupakan sebuah organisasi pengabdian, yang lebih tinggi dari sosial. Bergerak di sektor kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, bantuan bencana alam dan berbagai kegiatan lainnya.
“Lions Club ini adalah organisasi pengabdian, jadi lebih tinggi dari sosial. Kalau sosial kebanyakan orang punya duit dan barang lalu disumbangkan. Tapi kalau kami lebih ke pengabdian,” katanya.
Pengabdian itu dilakukan dengan bentuk, menyerahkan sendiri, turun tangan sendiri dan bersentuhan langsung dengan akar rumput. “Karena itu, kami sebutnya pengabdian. Disitulah letak perbedaan organisasi sosial dengan organisasi kami,” imbuh dia.
Ketua Panitia, Ronny Goenawan menambahkan, karena tema besar hari jadi tahun ini adalah tentang kesadaran lingkungan. Maka dibagikannya eco enzym kepada para petani untuk turut menjaga lingkungan merupakan pilihan yang tepat.
“Eco enzym ini sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup. Seperti diketahui bersama, bahwa bumi ini sudah semakin menderita,” tutur dia.
Sebab itu, setelah pihaknya menerima informasi tentang eco enzym yang terbuat dari fermentasi sampah organik. Dimana eco enzym banyak sekali memiliki manfaat. Pihaknya langsung tergerak untuk turut memberikan sosialisasi, memprakarsai dan memfasilitasi.
Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Balai Desa Tulungrejo itu, diikuti seluruh anggota Lions Club wilayah 4, 5 dan 6. Dari tiga wilayah tersebut, total ada sebanyak 35 Lions Club yang tergabung dalam kegiatan. Berasal dari Malang, Surabaya, Kediri, Mojokerto, Tuban dan sejumlah kota lainnya.
Selain memberikan 1,5 ton eco enzym kepada para petani. Lions Club juga memberikan bantuan 40 drumb kepada kelompok-kelompok eco enzym. Bertujuan agar mereka terus bersemangat untuk membuat eco enzym.
Koordinator Relawan Eco Enzym Kota Baty, Gung Endah menjelaskan, eco enzym memiliki manfaat yang sangat banyak. Setelah sebelumnya digunakan untuk menurunkan bau sampah di TPA Tlekung, kini juga bisa digunakan untuk pertanian.
“Dengan eco enzym, kami berharap bisa memperbaiki kondisi tanah pertanian yang sudah rusak di Kota Batu. Tanah pertanian rusak karena sudah terlalu jenuh pupuk kimia,” jelasnya.
Dengan eco enzym, pihaknya ingin mewujudkan pertanian Kota Batu yang ramah lingkungan. Selain itu pihaknya juga ingin mewujudkan goo organik dan goo green.
“Kami tahu petani masih sulit meninggalkan pupuk kimia. Karena itu, sejak dua tahun terakhir ini, kami sudah lakukan gerakan bawah tanah. Untuk mengenalkan eco enzym kepada para petani,” ujarnya.
Hasilnya, eco enzym sangat bisa digunakan untuk mendukung pertanian. Dimana banyak petani yang telah menggunakan eco enzym hasil panenannya jadi lebih bagus. Selain itu juga bisa mengurangi penggunaan pupuk organik.
Bu Gung sapaannya juga mencontohkan, dari hasil percobaan di pertanian seledri. Ketika menggunakan pupuk kimia saja hanya bisa panen sebanyak tujuh kali. Sedangkan ketika menggunakan eco enzym, petani bisa panen seledri hingga 13 kali.
“Eco enzym bisa digunakan di semua pertanian. Baik pertanian tanaman keras, padi, jagung, sayur dan berbagai pertanian lainnya. Kami berharap, dengan eco enzym bisa meningkatkan perekonomian para petani di Kota Batu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)