Malang Post – Dari 18 kontestan Liga 1 musim 2023/2024, Arema FC hanya bisa dikalahkan oleh empat tim, untuk urusan paling sedikit mencetak gol.
Hingga pekan ke-23, skuadra Singo Edan baru mencetak 25 gol. Empat tim lain yang berada di bawahnya adalah Bhayangkara Presisi FC, Persebaya dan Persita Tangerang. Ketiganya mencetak 23 gol. Lalu RANS Nusantara FC yang baru mencetak 24 gol.
Minimnya gol yang dicetak anak asuh Jose Fernando Martins Valente, lantaran agresivitas mereka yang dinilai kurang.
Data statistik menyebutkan, dalam empat laga terakhir, Arema mencatatkan 33 peluang, dengan rata-rata 8,25 peluang perlaga. Namun efektivitas Arema dalam menyelesaikan peluang menjadi gol, hanya 15 persen.
Padahal kompetisi musim ini, tinggal menyisakan 11 pertandingan lagi. Sementara posisi Arema FC, masih berada di zona degradasi. Berada di peringkat 16 dari 23 pertandingan.
“Kami butuh meningkatkan detail-detail permainan. Kami harus lebih agresif, lebih seimbang dan lebih vertikal,” kata Fernando Valente, Jumat (12/1/2024).
Pelatih asal Portugal itu menilai, agresif yang dimaksud bukan hanya soal masalah bertahan. Dalam membongkar pertahanan lawan pun, Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan harus agresif.
“Soal agresivitas, sekali lagi bukan cuma soal bertahan saja. Tapi juga dalam menyerang. Kita butuh mencetak gol demi memenangkan pertandingan,” sebutnya.
Untuk meningkatkan agresivitas itulah, Fernando Valente sudah membuat pergerakan baru. Sebagai senjata baru Arema FC, yang mulai dicobanya dalam sesi latihan pekan ini.
Menurutnya, ada banyak detail permainan yang harus ditingkatkan para penggawa Singo Edan. Bukan cuma dalam hal menyerang, tapi juga bertahan.
Beruntungnya, pelatih berlisensi UEFA Pro ini, masih punya waktu setidaknya tiga pekan sebelum melakoni laga pekan ke-24. Sebab, Liga 1 2023-2024 masih diliburkan hingga awal Februari mendatang.
“Kami tengah mencoba mencari satu pergerakan baru dalam tim. Ini yang kami coba dalam seminggu ke depan,” kata Fernando.
Pergerakan baru itu, diharapkannya bisa menjadi salah satu solusi. Untuk meningkatkan produktivitas Arema FC.
“Kami sebenarnya sudah punya prinsip dari ide-ide itu, bagaimana kami bermain. Kami butuh menambah lagi pergerakan-pergerakan baru, dengan lebih agresif dan konsisten. Saya berharap kami bisa, karena kami butuh mencetak gol,” tandasnya.
Bahkan Fernando Valente tidak sekadar memberikan latihan secara kolektif. Tetapi juga menginstruksikan pemain-pemainnya, untuk berlatih secara individual.
“Kami ubah latihan dengan memberikan program latihan individual kepada pemain. Kami ingin meningkatkan serangan lewat bagaimana kami mencetak gol,” katanya.
Latihan individual ini, juga menjadi salah satu solusi konkret, agar penggawa Arema bisa lebih agresif di sisa laga putaran kedua Liga 1.
Biasanya, tiap akhir sesi latihan rutin, pelatih asal Portugal itu memberikan latihan tambahan penyelesaian akhir. Para pemain Arema, khususnya barisan penyerang, dilatih untuk menembak ke gawang.
“Normalnya, kami sudah bisa menciptakan banyak peluang, tapi tidak menjadi gol. Kami harus lebih agresif dalam menyerang dan mencetak gol. Kami pun harus lebih efisien dalam melakukan serangan,” demikian sebut pelatih berusia 64 tahun ini. (*/ Ra Indrata)