Malang Post – Pemerintah Kabupaten Malang memberi perhatian serius terhadap upaya antisipasi potensi akibat cuaca ekstrem. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, antisipasi kesiapsiagaan difokuskan selama Januari 2024 ini.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Malang, Zainudin mengungkapkan, pihaknya menyampaikan imbauan beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat, selama menghadapi cuaca ekstrem sepanjang Januari 2024 ini.
Menurutnya, hal penting yang perlu diperhatikan selama potensi cuaca ekstrem teserbut, adalah saat menghadapi dan bagaimana upaya bisa menghindarinya, sehingga bisa mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkannya.
“Ketika masyarakat telah mengetahui wilayah sekitar akan berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir atau angin kencang, maka segera hindari wilayah yang rawan dan berpotensi terdampak bencana itu,” demikian Zainudin mencontohkan, Jumat (5/1/2024).
Dijelaskan, daerah dekat tebing yang mudah longsor juga harus dihindari. Juga, lapangan luas saat terjadi hujan supaya terhindar dari sambaran petir. Selain itu, lanjutnya, daerah genangan atau jalan yang tergenang, atau jalur yang licin, yang berpotensi membahayakan saat dilewati dengan kendaraan.
“Ketika ada kejadian akibat cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik. Yang terpenting, tetap selalu waspada kondisi bahaya yang dapat mengancam akibat adanya cuaca ekstrem,” imbaunya.
Kewaspadaan lainnya, lanjut Zainudin, kepada masyarakat yang akan berwisata pada kawasan pantai dan melakukan penyeberangan, pihaknya juga mengimbau untuk berhati-hati terhadap potensi gelombang laut yang masih relatif tinggi.
“Imbauan kami juga, agar masyarakat utamanya nelayan dan juga wisatawan tetap senantiasa memperhatikan potensi ombak. Ini juga bisa dilakukan dengan rajin mengakses informasi Peringatan Dini Gelombang Tinggi,” tandasnya.
Peringatan dini prakiraaan gelombang tinggi, menurutnya rutin dikeluarkan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam waktu 2 hari ke depan. Yang perlu diwaspadai, adalah jika terjadi gelombang tinggi lebih dari 1.25 meter dan bertahan selama 12 jam ke depan di sekitar perairan Indonesia.
“Intinya, kami dan masyarakat juga perlu terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, khususnya untuk seluruh wilayah Kabupaten Malang,” ungkap Zainudin.
Guna meminimalisir risiko potensi ancaman bencana hidrometeorologi sendiri, pihak BPBD Kabupaten Malang juga sudah berupaya mengantisipasi, dengan bersurat ke berbagai pihak terkait.
Yakni, kepada pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Malang Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, juga Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang sendiri.
Dalam surat tersebut, BPBD Kabupaten Malang melalui Bupati Malang, meminta pihak-pihak terkait itu, untuk melaksanakan langkah-langkah mitigasi/pengurangan risiko potensi ancaman bencana selama cuaca ekstrem. (Choirul Amin)