Malang Post – Sepanjang tahun 2023, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang berhasil merehabilitasi 134 pecandu Narkoba. Capaian ini disampaikan lansung, Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol Laut (PM) Hendratmo Budi Wibowo Spd.
Letkol Laut (PM) Hendratmo Budi Wibowo Spd, yang baru menjabat Kepala BNN sejak 21 November 2023 mengatakan, bahwa dari tahun ke tahun, prevelensi prosentase pemakai narkoba mengalami penurunan.
Namun menurutnya, angka statistik penurunan tidak menunjukkan kondisi riil di lapangan. Kata mantan Kasi Gakkum Polisi Militer Koarmada III ini, sangat memungkinkan ada pengguna-pengguna yang belum atau tidak terdeteksi.
“Tapi kalau di Jawa Timur sendiri, kita paling tinggi setelah Sumatera Barat. Terjadi penurunan dari 2021 sebesar 11,28 persen. Di Kabupaten Malang, untuk ungkap kasus kita ada penurunan, ” paparnya, dalam rilis akhir tahun capaian kinerja BNN Kabupaten Malang.
Kepada awak media, Hendratmo yang didampingi para Kasubsi memaparkan jika BNN Kabupaten Malang telah berupaya maksimal dan optimal dalam sejumlah program. Terutama Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Di sisi pencegahan, BNN Kabupaten Malang bersinergi dan bekerjasama dengan stakeholder terkait. Sebanyak 119 X acara digelar, diantaranya dalam bentuk penyulugan, sosialiasi, talkshow dan program lainnya. Sebanyak 29.607 orang telah menerima sosialiasasi tentang bahaya narkoba.
Adapula pembentukan Desa Bersinar. Yakni di Desa Ngijo Karangploso dan Desa Jatiguwi Sumberpucung. Dalam deteksi dini, dibentuk sebanyak 30 orang pegiat yang di lapangan dapat menerapkan P4GN.
“Semoga memang benar bersinar. Bukan hanya slogan. Harapan ke depan kita bisa menekan. Ya kalau bisa di Kabupaten Malang menjadi zero narkoba. Mungkin 2024 akan ada penambahan 2 desa lagi. Harapan kita ya semua desa, namun ada pertimbangan juga… Mendidik AP AP, ” paparnya.
“Ada 1089 orang menjalani tes urine. (Hasilnya negatif). Rehabilitasi sebanyak 134 orang pecandu, rawat jalan 22 orang dan rawat inap 112 orang. Di RS Lawang 67, HMC 45, UPT Puskesmas Gondanglegi 7, klinik bnn 15 orang, ” urai Hendratmo.
Di sisi rehabilitasi, BNN Kabupaten Malang membentuk pula Agen-Agen Pemulihan (AP) sebagai bentuk intervensi berbasis masyarakat. AP AP ini berada di tiga desa, yakni di Ngijo, Jatiguwi dan Ngadilangkung. Para AP sebelumnya dibekali bintek.
Dalam hal pemberantasan, Hendratmo mengakui di tahun 2023 ada penurunan. Meski begitu pihaknya mencatat TAT assestment terpadu menjaring 15 orang tsk hasil ungkap dari Polres. Sebanyak 3 menjalani rehab inap, 10 rawat jalan dan 2 rehabilitasi di Lapas.
Masih menurut Hendratmo, guna meminimalisir penyalahgunaan narkoba, BNN Kabupaten Malang beberapa kali melaksanakan razia bersama stakeholder terkait. Banyaknya program, termasuk razia, diharapkan menjauhkan generasi muda dari narkoba.
“Dimulai anak-anak….rata-rata awalnya mencoba pil, miras, merokok, berjenjang mereka. Banyak anak putus sekolah… Jadi sasaran mereka (bandar narkoba).Jangan sampai mereka rusak karena narkoba, ” terangnya. (Santoso FN)