Malang Post – Operasi Lilin Semeru 2023, yang digelar bersamaan dengan pengamanan Pemilu, dibutuhkan pengamanan ekstra di beberapa titik.
Meski demikian, konsentrasi Polresta Malang Kota, lebih fokus pada penguraian lalu lintas yang padat di beberapa ruas jalan.
Hal itu disampaikan Wakasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Kuncoro, ketika menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Jumat (22/12/2023).
Dijelaskan AKP Kuncoro, saat ini sudah terpasang empat pos di Kota Malang. Mulai dari pos pengamanan dan pos pelayanan.
Pos pelayanan lokasinya di depan Gereja Katedral Ijen. Untuk posyan ada di Simpang Tiga Jembatan Soekarno Hatta, di depan MCC dan di wilayah Sawojajar.
“Juga ada pos yang mobile. Masyarakat juga bisa memanfaatkan beberapa pelayanan yang sudah tersedia. Diantaranya perpanjangan STNK, pelayanan SKCK dan surat kehilangan,” katanya.
Sejumlah pos yang tersedia itu, tambah AKP Kuncoro, beroperasi mulai 22 Desember 2023 sampai 2 Januari 2024.
Untuk peningkatan volume kendaraan selama Natal, diperkirakan terjadi 22-24 Desember 2023. Sedangkan untuk Tahun Baru, diprediksi terjadi 30 Desember – 2 Januari 2024.
Pihak Dinas Perhubungan Kota Malang, seperti disampaikan Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, adalah membantu Polresta Malang Kota, untuk memberikan pelayanan
pada masyarakat, dilakukan saat momen Nataru.
Berdasarkan hasil survei dari Litbang Kemenhub, tambahnya, untuk Kota Malang volume kendaraan akan meningkat sekitar 15 persen saat Nataru.
Widjaja mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan, tetap taati peraturan lalu lintas. Saling menghargai pengguna jalan lain dan harus memahami kondisi kesehatan. Jika lelah, bisa istirahat dengan memanfaatkan pos yang sudah disediakan.
Sementara itu, Kaprodi S2 Dan S3 Sosiologi UMM, Prof. Oman Sukmana mengatakan, tidak cukup dengan pengamanan dari pihak kepolisian dan instansi lainnya, untuk pengamanan libur Nataru.
“Ada beberapa ancaman yang bisa terjadi saat saat high season. Jadi perlu diperhatikan juga mulai dari penginapan, tempat ibadah dan tempat wisata,” katanya.
Kemudian di tengah lonjakan mobilitas ke Kota Malang, terkait Covid-19 yang juga diketahui berpotensi meningkat saat ini, butuh check-in point di beberapa perbatasan yang masuk ke Kota Malang. Masyarakat juga bisa aware untuk menerapkan protokol kesehatan. (Faricha Umami – Ra Indrata)