Oleh: Verent Gita Maya Dewi
PENDAHULUAN
Dalam perjalanan evolusi manusia, kesehatan mental memegang peran sentral dalam menentukan kualitas hidup dan kesejahteraan. Kehidupan modern, yang penuh dengan dinamika kompleks dan tekanan, menempatkan tantangan ekstra pada kesehatan mental individu. Kesehatan mental bukan hanya sekadar ketiadaan penyakit mental, melainkan sebuah keadaan keseimbangan antara berbagai komponen yang membentuk identitas manusia. Untuk memahami secara menyeluruh betapa pentingnya kesehatan mental, kita harus melihatnya sebagai suatu elemen integral dari kesejahteraan holistik, yang melibatkan dimensi emosional, psikologis, dan sosial (Suprayitno, 2020)
Kesehatan mental mencakup kemampuan untuk mengatasi tekanan seharihari, menjalin hubungan yang sehat, dan membuat keputusan yang bijaksana. Ini bukan hanya perihal individu, tetapi juga mempengaruhi dinamika sosial dan budaya yang membentuk komunitas kita. Seiring dengan kemajuan teknologi, revolusi industri, dan perubahan sosial, tekanan hidup pun semakin kompleks dan bervariasi. Oleh karena itu, menjaga dan membangun kesehatan mental menjadi suatu keharusan untuk menghadapi tantangan zaman ini (Tatubeket et al., 2023)
Dalam konteks ini, kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dari kesejahteraan holistik. Kesejahteraan holistik melibatkan perhatian terhadap semua aspek kehidupan, termasuk fisik, mental, sosial, dan spiritual. Pentingnya memandang kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan holistik terletak pada pengaruh saling membentuk antara kesehatan mental dan dimensidimensi lainnya. Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, sementara sebaliknya, ketidakseimbangan dalam aspek-aspek lainnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Esai ini bertujuan untuk menjelajahi secara mendalam urgensi menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya, dan merinci langkah-langkah konkret untuk memperkuat kesejahteraan mental secara menyeluruh.
ISI A.Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental bukanlah hanya ketiadaan penyakit mental, melainkan melibatkan keadaan emosional, psikologis, dan sosial yang seimbang. Ini mencakup kemampuan seseorang untuk mengelola stres, menjalin hubungan yang sehat, dan membuat keputusan yang baik. Penting untuk menyadari bahwa kesehatan mental adalah aspek integral dari kesejahteraan holistik, yang tidak hanya mempengaruhi individu tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
B.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
- Genetik dan Faktor Biologis: Faktor genetik memainkan peran penting dalam rentang gangguan mental. Riwayat keluarga dengan gangguan mental dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah serupa. Selain itu, ketidakseimbangan zat kimia otak, seperti serotonin dan dopamin, juga dapat berkontribusi pada gangguan mental. Memahami basis biologis kesehatan mental membantu merinci pendekatan terapeutik yang efektif (Rahmawaty et al., 2022)
- Lingkungan Sosial dan Kondisi Ekonomi: Kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Tekanan pekerjaan yang berlebihan, ketidakstabilan keuangan, dan ketidakamanan sosial dapat meningkatkan risiko stres dan depresi. Ketidaksetaraan sosial dan diskriminasi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Oleh karena itu, mendukung lingkungan sosial yang positif sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.
- Trauma dan Pengalaman Hidup: Pengalaman hidup yang traumatis, seperti kehilangan yang signifikan atau kekerasan, dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan mental seseorang. Mempelajari cara mengatasi dan memproses trauma menjadi kunci untuk membangun fondasi kesehatan mental yang kokoh. Terapi trauma dan dukungan sosial berperan penting dalam menghadapi pengalaman hidup yang sulit.
C. Cara-cara Mempertahankan Kesehatan Mental
- Olahraga dan Aktivitas Fisik: Olahraga bukan hanya baik untuk tubuh tetapi juga untuk kesehatan mental. Aktivitas fisik meningkatkan produksi endorfin, zat kimia otak yang berperan dalam perasaan bahagia dan relaksasi. Selain itu, olahraga dapat menjadi sarana untuk melepaskan stres dan meningkatkan keseimbangan hormonal (Dewi, 2012)
- Hubungan Sosial yang Sehat: Hubungan sosial yang positif adalah pilar utama dari kesejahteraan mental. Interaksi dengan teman, keluarga, dan masyarakat dapat memberikan dukungan emosional, mengurangi rasa kesepian, dan memberikan rasa keterhubungan yang sangat diperlukan. Menghabiskan waktu dengan orang-orang yang memberikan dukungan positif dapat membantu mengatasi tantangan hidup.
- Manajemen Stres dan Relaksasi: Teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam, memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Praktik ini membantu meredakan ketegangan fisik dan mental, memungkinkan individu untuk meresapi momen-momen tenang, dan meningkatkan konsentrasi serta fokus.
- Konseling dan Terapi: Akses terhadap dukungan profesional sangat penting dalam menjaga kesehatan mental. Konseling atau terapi dapat memberikan wadah aman untuk berbicara tentang masalah, mendapatkan wawasan yang mendalam, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan. Profesional kesehatan mental dapat memberikan panduan yang kritis dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.
- Pendidikan dan Kesadaran Kesehatan Mental: Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan mental merupakan langkah awal menuju pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini. Masyarakat perlu dilibatkan dalam upaya untuk mengurangi stigma seputar gangguan mental dan meningkatkan pengetahuan tentang cara mendukung diri sendiri dan orang lain yang mungkin mengalami masalah kesehatan mental.
D.Kesejahteraan Holistik dalam Kesehatan Mental:
Mempertahankan kesehatan mental tidak hanya tanggung jawab individu, tetapi juga masyarakat dan sistem kesehatan secara keseluruhan. Perlu adanya kerjasama antara individu, keluarga, komunitas, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan holistik. Keberlanjutan lingkungan yang mendukung kesehatan mental melibatkan perubahan dalam kebijakan, peningkatan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan mental, dan mengurangi stigma di berbagai lapisan masyarakat.
KESIMPULAN
Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental adalah perjalanan yang memerlukan komitmen, pemahaman, dan dukungan bersama. Dengan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental dan dengan menerapkan strategi yang sesuai, setiap individu dapat membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan mental optimal. Dengan dukungan masyarakat yang lebih besar, stigma seputar kesehatan mental dapat diatasi, membuka pintu bagi individu untuk mencapai kesejahteraan mental yang optimal dan merangkul kehidupan yang lebih bermakna dan produktif. Kesadaran, pendidikan, dan aksi bersama adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang peduli dan mendukung pertumbuhan kesehatan mental bagi semua. (***)
Daftar Pustaka
Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan mental.
Rahmawaty, F., Silalahi, R. P., Berthiana, T., & Mansyah, B. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Remaja: Factors Affecting Mental Health in Adolesents. Jurnal Surya Medika (JSM), 8(3), 276-281.
Suprayitno, A., & Wahyudi, W. (2020). Pendidikan karakter di era milenial. Deepublish.
Tatubeket, R., Marampa, E. R., Undras, I., & Combi, J. S. (2023). Peran Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Membentuk Mental Positif Generasi
Milenial. Matheteuo: Religious Studies, 3(1), 63-78.
Biodata Penulis:
Kelas : Hubungan Internasional
Asal Sekolah : Universitas Brawijaya
Tempat/ Tanggal Lahir : Blitar, 01 Juli 2004
Alamat Tempat Tinggal : Jaten Kademangan Kab.Blitar
Email : gitamaya339@gmail.com
No HP (WA) : 081331716507