Oleh: Rizky Andrianto
Salah satu ajang atletik regional terbesar di Asia Tenggara adalah Asian Games, yang biasa disebut sebagai SEA Games. Acara ini sangat penting dalam mendorong kerja sama dan persatuan di antara negara-negara ASIAN. SEA Games menawarkan tempat khusus untuk membina hubungan dan mempromosikan pertukaran lintas budaya di antara negara-negara yang berpartisipasi karena menampilkan berbagai macam olahraga dan atlet dari seluruh wilayah.
Pada tanggal 4-11 Maret 1951, New Delhi, India, menjadi tuan rumah Asian Games perdana. Sebanyak 491 atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) – Afghanistan, Burma, Ceylon/Srilanka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura, dan Thailand – berpartisipasi dalam kompetisi ini. Presiden Rajendra Prasa memimpin upacara pembukaan resmi di Stadion Nasional Dhyan Chand. Enam cabang olahraga dipertandingkan dalam acara ini: angkat besi, bola basket, balap sepeda jalan raya dan lintasan, sepak bola, atletik, dan akuatik (renang, loncat indah, dan polo air). Sebanyak 169 medali emas diperebutkan. Informasi ini diakses pada 9 Maret 2019.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan bagaimana Indonesia, negara tuan rumah Asian Games 2018, berhasil menggunakan platform ini sebagai sarana diplomasi olahraga. Artikel ini akan menjelaskan berbagai tindakan yang diambil oleh Indonesia selama Asian Games dan bagaimana tindakan-tindakan tersebut meningkatkan hubungan diplomatik dan reputasi Indonesia di dunia internasional melalui pemahaman yang menyeluruh tentang tujuan dan taktik diplomasi olahraga.
Pada saat Asian Games 2018, kompetisi multi-olahraga kontinental yang diikuti oleh atlet dari seluruh Asia dan diadakan setiap empat tahun sekali, diselenggarakan di Indonesia. Hal ini dianggap sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk terlibat dalam diplomasi publik, meningkatkan pariwisata, dan meningkatkan reputasinya.
Untuk memahami peran penting Asian Games dalam konteks regional dan global, diperlukan kesadaran akan latar belakang sejarah Indonesia. Sebagai negara tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia memiliki tugas besar untuk meneruskan tradisi acara ini, yang sangat penting dalam mempromosikan harmoni di antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Sejarah menunjukkan, misalnya, bagaimana Asian Games telah berfungsi sebagai forum yang ampuh untuk memperbaiki kesenjangan politik, sosial, dan budaya yang mungkin timbul di luar lingkup atletik.
Asian Games ke-18 berlangsung pada tahun 2018 dan diselenggarakan di dua kota di Indonesia, Jakarta dan Palembang. Dari tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018, 11.300 atlet dari 45 negara berkompetisi di 40 cabang olahraga di Asian Games ke-18.2. Sebagai negara tuan rumah, Indonesia mempromosikan frasa “Energy of Asia” selama penyelenggaraan. Pemerintah Indonesia membentuk Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC), yang ketuanya, Erick Thohir, menyatakan harapan organisasi tersebut bahwa Indonesia dapat muncul sebagai “energi Asia di kancah global”.Selain itu beliau menyebutkan bahwa Indonesia bertujuan untuk menampilkan warisan budayanya dan meningkatkan branding bangsanya melalui slogan tersebut.4 Dengan demikian, Asian Games 2018 dapat menjadi salah satu bagian dari diplomasi publik milik Indonesia.
Sangatlah penting untuk memahami gagasan diplomasi olahraga dalam konteks hubungan antarnegara sebelum melangkah lebih jauh. Taktik menggunakan acara atletik sebagai sarana untuk mencapai tujuan diplomatik dikenal sebagai diplomasi olahraga. Dengan menjadi tuan rumah Asian Games, Indonesia meningkatkan reputasinya di mata dunia dengan menggunakan olahraga sebagai alat diplomasi. Inisiatif ini menampilkan berbagai program yang bertujuan untuk membina hubungan positif dengan negara-negara yang berpartisipasi serta dukungan penuh dari pemerintah.
Berikut ini adalah elemen-elemen penting dalam perencanaan Asian Games 2018 yang berubah menjadi tindakan diplomasi:
- Diplomasi budaya: Sebagai salah satu dari lima modalitas diplomasi publik, Indonesia menggunakan diplomasi budaya. Hal ini dilakukan melalui berbagai inisiatif yang melibatkan atlet, infrastruktur, layanan, pariwisata, seni, dan budaya.
- Kerja sama: Untuk mengembangkan branding nasional dan meningkatkan pariwisata, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara peserta Asian Games 2018 lainnya.
- Prestasi Atlet: Fokus penting lainnya dari organisasi ini adalah prestasi atlet Indonesia di Asian Games 2018. Sebanyak 40 medali emas dimenangkan oleh para atlet Indonesia, yang menunjukkan bakat dan komitmen mereka.
- Organisasi: Asian Games 2018 di Indonesia melampaui semua ekspektasi internasional dalam hal pencapaian tujuan diplomasi publik jangka pendek. Hal ini dapat dilihat dari jelas di bidang prestasi, penyelenggaraan, dan keamanan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia menunjukkan betapa suksesnya pendekatan diplomasi publik Indonesia dalam meningkatkan jumlah wisatawan dan meningkatkan posisi Indonesia di dunia internasional.
Adanya Asian Games promosi toleransi, kolaborasi, dan saling pengertian antar bangsa sangat terbantu Sebagai studi kasus, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bagaimana diplomasi yang sukses dapat dilakukan melalui olahraga dengan menjadi tuan rumah Asian Games. Citra Indonesia telah berubah menjadi lebih terbuka dan bersahabat dengan negara-negara mitra sebagai hasil dari kemampuan kompetisi ini untuk membina komunikasi dan kerja sama.
Secara keseluruhan, artikel ini menyoroti betapa pentingnya bagi Indonesia untuk merangkul diplomasi olahraga sebagai negara tuan rumah Asian Games 2018. Artikel ini menyoroti bagaimana Indonesia berhasil menggunakan Asian Games sebagai alat yang efektif untuk membina kerja sama dan hubungan baik dengan negara-negara mitra dengan memadukan sejarah dengan fokus pada gagasan diplomasi olahraga. Artikel ini menyoroti dampak positif dari pengintegrasian olahraga ke dalam strategi diplomasi Indonesia melalui studi kasus ASIAN Games 2018, dengan mengutip semangat kompetisi persahabatan dan peningkatan reputasi internasional sebagai contoh spesifik. Artikel ini berfungsi sebagai sumber motivasi dengan menunjukkan bahwa atletik lebih dari sekadar kemenangan; atletik juga merupakan alat yang dapat meningkatkan hubungan antar negara dan membentuk persepsi nasional. (***)