Malang Post – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, meninjau RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, Kamis (23/11/3023). Kunjungan Mensos ini untuk melihat langsung pelayanan operasi katarak 400 lebih warga miskin di RSUD Kanjuruhan.
Dalam kunjungannya ini, Mensos Risma melihat langsung proses tindakan operasi para pasien katarak oleh tenaga medis, di dua ruang operasi di lantai 2 RSUD Kanjuruhan. Bersama rombongan lainnya, Risma juga menyempatkan berbincang dengan beberapa pasien di ruang tunggu, yang diantarkan keluarganya.
“Angka (penyakit) kebutaan tertinggi, memang terjadi di Jawa Timur, kedua di Palembang. Hari ini, kami menyisirnya terutama wilayah pesisir di Jawa Timur,” terang Menteri Sosial, Tri Rismaharini, di RSUD Kanjuruhan di Kepanjen, Kamis (23/11/2023) siang.
WAWANCARA: Dr. Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Tri Rismaharini (Mensos RI) dan Didik Gatot Subroto (Wabup Malang), saat memberikan keterangan pers. (Foto: Choirul Amin/Malang Post)
Dikatakan, serangan katarak diantaranya memang rentan dialami masyarakat nelayan dan yang sehari-hari menjadi pekerja keras. Karena itu, menurutnya pemerintah berinisitaif melakukan penanganan agar katarak yang dialami tidak berujung kebutaan.
“Banyak sekali kasusnya (katarak), jumlahnya ribuan. Dan kami sudah memberi atensi dalam penanganan sejak 2021 lalu. Karena, setelah ada temuan kasusnya, ternyata salah satu penyebab kebutaan adalah katarak ini,” jelas Risma.
Perhatian langsung pemerintah dengan memberi akses pelayanan operasi bagi penderita katarak ini, lanjutnya, diharapkan juga bisa mencegah terjadinya kemiskinan ekstrem baru. Hal ini, karena seseorang yang mengalami gangguan penglihatan atau kebutaan, akan mempengaruhi produktifitasnya dalam bekerja.
Hadir juga dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, dan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Basarah menyatakan apresiasinya atas pelayanan kebutuhan kesehatan masyarakat di Kabupaten Malang, khususnya untuk menangani katarak ini.
“Kami menjalankan fungsi representasi bagi rakyat. Alhamdulillah, berkat fasilitasi bu Mensos dan pemerintah Kabupaten Malang, pelayanan kesehatan operasi katarak gratis ini bisa diberikan,” terang Ahmad Basarah, yang juga anggota DPR RI Fraksi PDIP tersebut.
PELAKSANA: Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, dr. Bobi Prabowo. Sp.Em, KEC, M Biomed. (Foto: Choirul Amin/Malang Post)
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Kanjuruhan, dr Bobi Prabowo, Sp.Em, KEC, M Biomed mengungkapkan, sebanyak 157 pasien dipastikan bisa dilayani operasi katarak matanya dalam waktu sehari ini, dari 400 lebih pasien yang sudah terdaftar.
“Yang terdaftar ada 400 lebih pasien, dan yang dilayani operasi kataraknya untuk hari ini masih sejumlah 157 pasien. Ini kami prioritaskan pasien dari keluarga benar-benar tidak mampu, harus selektif dan pengobatannya gratis,” terang Bobi Prabowo.
Dikatakan, dengan ketersediaan dua kamar operasi dan alat yang dimiliki, operasi bisa berjalan lancar, dengan rata-rata tindakan medis operasi 10-15 menit tiap pasien.
Sebelum dilakukan tindakan operasi, lanjut Bobi, ada layanan pre-operatif yang diberikan kepada pasien katarak. Diantaranya, pemeriksaan awal atau skrining, untuk memastikan ada tidaknya komorbid, juga kadar gula darah dan hipertensi, termasuk harus puasa setidaknya tiga jam sebelum operasi.
“Jadi, pasien tidak langsung dioperasi, dilakukan skrining dulu selama tiga sebelumnya. Kalau tensi atau atau kadar gula tinggi, dan pasien tidak siap operasi, ya batal operasinya. Yang pasti, kami difasilitasi Kemensos untuk menyisir dan melayani operasi katarak ini sampai sembuh,” ungkap dr Bobi. (Choirul Amin)