Malang Post – Penguatan wawasan kebangsaan terus dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkot Malang. Penguatan wawasan kebangsaan kali ini dilakukan bagi para pejabat dan mitra kerja Pemkot Malang.
Kegiatan itu berlangsung di Golden Tulip Resort, Kota Batu, Rabu, (22/11/2023) hingga Kamis, (23/11/2023). Sejumlah materi penguatan kebangsaan disampaikan secara maraton di momen itu. Dengan mendatangkan sejumlah narasumber yang sangat kompeten di bidangnya.
Para pemateri itu diantaranya adalah Marsma TNI Purn Drs. Yudi Triono, M.sc dari Lemhanas RI. Lalu Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. Irfan Idris, MA. Kemudian Tenaga Profesional Lemhanas RI, Brigjen TNI Purn Dr. P Theresia E P U S.sos, MM serta Kolonel Purn Suryana dan Letkol CAJ Agus Yanto.
Pada kesempatan ini, Marsma TNI Purn Drs. Yudi Triono, M.sc, membawakan materi bertema implementasi wawasan nusantara dan ketahanan nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Wawasan nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan berdasarkan UUD 1945,” tutur mantan pemain Persema Malang era 82-83 itu.
Dia menambahkan, terdapat sejumlah poin penting dalam wawasan nusantara. Diantaranya seperti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri serta lingkungan. Dengan dilandasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yakni Pancasila dan UUD 1945.
“Kemudian juga mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan wilayah. Serta wawasan pembangunan nasional dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional,” paparnya.
PERWAKILAN: Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, saat memberikan sambutan mewakili Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang diwakili Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso menyampaikan apresiasi yang luar biasa. Sebab pada kegiatan tersebut, semua yang didatangkan sangat luar biasa. Baik para audiensnya maupun pemateri.
“Luar biasa Bakesbangpol Kota Malang, bisa mengumpulkan para tokoh-tokoh ini. Semuanya dibawa ke Kota Batu dan dikarantina sementara. Para audiens ini sebenarnya sudah sering jadi narasumber. Tapi yang sekarang jadi narasumber ini adalah maha gurunya narasumber,” katanya.
Seperti diketahui, para narasumber yang didatangkan dalam kegiatan tersebut berasal dari Lemhanas. Sedangkan para pesertanya diikuti oleh pejabat Pemkot Malang, Camat, Koramil, Polsek, staf ahli, FKUB, FPK, dan beberapa forum lainnya.
“Saat ini kami intensif melakukan kegiatan seperti ini, secara terus menerus dan maraton. Hampir seluruh elemen dan komunitas di seluruh lini kami lakukan penyegaran terhadap nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Menurut Sekda Erik, di era serba digital seperti saat ini. Kegiatan tersebut sangat perlu dilakukan. Bertujuan untuk mengingat besarnya bangsa Indonesia. Sehingga tak akan lekang oleh jaman diera modern.
“Budaya adiluhung yang sudah ada sejak lama harus terus dijaga. Jangan sampai tergerus oleh perkembangan teknologi yang begitu cepat seperti saat ini,” ujarnya.
Sekda Erik berharap, lewat kegiatan itu, bisa meningkatkan rasa nasionalisme kebangsaan. Sehingga bisa semakin kuat dan mengakar. Kemudian juga diharapkan informasi tentang wawasan kebangsaan, bisa disebarkan ke keluarga para peserta dan lingkungan terdekat.
“Kami berharap, setelah pulang dari sini, sikap mental para peserta semakin terbentuk. Bagi para pejabat, implementasi wawasan kebangsaan cukup sederhana. Salah satunya melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan profesi masing-masing,” imbuh dia.
TUAN RUMAH: Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM., ketika memberikan penjelasan terkait acara yang digelar di Kota Batu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM menambahkan, para tokoh-tokoh itu diundang dalam forum tersebut bukan tanpa sebab. Diundangnya para tokoh-tokoh tersebut, diharapkan nantinya bisa dijadikan panutan oleh masyarakat.
Sehingga setelah forum tersebut selesai, mereka bisa menginformasikan lagi kepada lingkungan terdekatnya. Kemudian dapat menjadi virus-virus penguatan wawasan kebangsaan sedini mungkin dimanapun mereka berada.
“Karena itu, kami undangan narasumber dari Lemhanas. Untuk dapat memberikan pencerahan kepada para peserta. Sehingga apa yang telah dimiliki para peserta saat ini, bisa lebih dikembangkan lagi. Sebab untuk mempertahankan dan menjaga keutuhan bangsa. Butuh dan perlu dilakukan persatuan dan kesatuan,” bebernya.
Rina melanjutkan, untuk bisa menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. Perlu dilakukan penguatan semangat nilai-nilai kebangsaan, yang bersumber dari empat konsensus dasar kebangsaan. Diantaranya adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan, jika kondisi persatuan dan kesatuan bangsa di Kota Malang saat ini masih relatif stabil. Namun dengan situasi dan kondisi perkembangan jaman. Khususnya teknologi informasi dan segala aspek didalamnya. Maka pemerintah tidak boleh tenang-tenang saja.
“Kami akan terus melakukan dan menumbuhkan semangat kebangsaan. Agar tidak muncul pengaruh kemajuan digitalisasi. Sebab didalamnya ada ancaman dan tantangan yang sangat banyak. Kalau kita tidak kuat dan tidak kokoh rasa nasionalismenya. Akan sangat gampang dipengaruhi,” tutup Rinawati. (adv/Ananto Wibowo)