Malang Post – Ribuan ASN Pemkot Batu sangat bersemangat mengikuti senam bersama di Pasar Induk Among Tani, Jumat, (17/11/2023). Dengan mengenakan pakaian olahraga lengkap dengan sepatu training. Para ASN kompak mengikuti gerakan instruktur.
Setelah sekitar 30 menit mengikuti senam bersama. Para ASN langsung menuju ke pasar induk. Untuk berbelanja kebutuhan pokok ataupun menikmati berbagai macam jenis kuliner yang ada di pasar tiga lantai itu.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyatakan, senam bersama itu menandai dimulainya program ASN Belanja di Pasar Induk Among Tani. Lewat program itu, ASN diwajibkan belanja di pasar induk setiap tanggal 17.
“Melalui program ini, merupakan bentuk peran serta dan kepedulian ASN dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat. Program tersebut telah dilaunching tepat pada saat upacara HUT ke 22 Kota Batu 17 Oktober lalu. Apabila ASN ingin berbelanja setiap hari atau diluar tanggal tersebut. Maka akan sangat bagus,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, ASN harus memiliki peran dan kepedulian dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat. Salah satu bentuknya, dengan menggerakkan ASN berbelanja di Pasar Induk Among Tani.
“Kehadiran ASN akan memberikan dukungan terhadap program pemerintah. Mengingat salah satu kewajiban ASN salah satunya melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala daerah,” tuturnya.
Lewat program yang telah dicanangkan itu, Pj Aries berharap, setiap tanggal 17 di setiap bulannya. ASN Kota Batu melaksanakan apel pagi di Pasar Induk Among Tani. Apabila tanggal 16 bertepatan hari Jum’at maka akan dilaksanakan senam bersama. Kemudian dilanjutkan berbelanja di pasar Induk Among Tani.
“Kami telah mencanangkan ASN waji belanja setiap bulan di tanggal 17. Oleh karena itu, setiap tanggal 17 kami akan melaksanakan apel di Pasar Induk Among Tani. Apabila tanggal 17 bertepatan hari Jum’at, maka akan dilaksanakan senam bersama,” jelas dia.
Pj Aries menegaskan, semua ASN harus mendukung program dan kegiatan yang telah dicanangkan itu. Apabila tidak melaksanakan sesuai ketentuan. Akan akan punishment berupa pengurangan TPP. (Ananto Wibowo)