Malang Post – Pembangunan Zona Integritas Lingkungan Unit Kerja UB, oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), tentu menjadi kemajuan terhadap catatan-catatan pembangunan zona integritas di Universitas Brawijaya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di tahun ini, FISIP UB sendiri menjadi unit kerja ke-18, yang mencanangkan Zona Integritas (ZI) di lingkungan Universitas Brawijaya.
Hal itu disampaikan Dr. Ngesti Dwi Prasetya, SH., M.Hum., Kepala Divisi Hukum Satuan Reformasi Birokrasi, saat memberikan materi dalam “Sosialisasi Reformasi Birokrasi Zona Integritas” dan Penandatanganan Pakta Integritas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB), Jumat (06/10/2023) di Auditorium Nuswantara UB.
Dengan adanya pembangunan Zona Integritas, diharapkan ada area perubahan yang memang harus dikerjakan. Tidak hanya melengkapi lembar kerja evaluasi saja, tetapi juga dimaksudkan untuk melakukan proses perubahan secara nyata, pada lingkungan unit kerja yang ada di Universitas Brawijaya.
“Saya kira dengan proses pencanangan ini, tentu akan lebih mudah karena komitmen pimpinan itu menjadi salah satu pintu masuk. Terhadap proses-proses pembangunan zona integritas yang ada di FISIP,” tegasnya
Disampaikan Ngesti, saat ini di setiap unit kerja, telah ditunjuk tiga komponen utama yang hadir dalam kaitan reformasi birokrasi.
Pertama adalah adanya Tim Zona Integritas (ZI), yang kedua adanya Tim (Tim Penanganan Pengaduan dan Pengendalian Gratifikasi (TP3G) dan yang ketiga adalah penunjukan Agen Perubahan.
“Jadi Tim ZI ini adalah panglima perubahannya di Fakultas, sehingga nanti bagaimana melakukan pola perubahan di area manajemen, penatalaksanaan, sumber daya manusia, akuntabilitas, pengawasan dan kemudian pelayanan publik.”
“Jadi ada enam area perubahan ini, yang menjadi satu landasan nantinya. Indikator-indikator reformasi birokrasi terutama di zona integritas bisa dilaksanakan,” jelas Ngesti.
RESMI: Dekan FISIP, Prof. Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm., saat membubuhkan tanda tangan dalam pakta integritas. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
Sementara itu Dekan FISIP, Prof. Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm., juga berkomitmen untuk membawa FISIP UB ke arah yang lebih baik lagi melalui ZI ini.
Prof. Anang mengungkapkan, pencanangan Zona Integritas ini tidak hanya semangat untuk mewujudkan.
Namun pencanangan yang dilakukan bertepatan dengan Hari Pahlawan, juga diharapkan ada semangat kepahlawanan yang muncul.
“Hari ini kita memang mencanangkan zona integritas. Tapi tentu ini tidak cukup. Dengan pencanangan yang dilakukan 10 November 2023 ini, semoga semangat kepahlawanan juga muncul.”
“Dengan pencanangan pada 10 November ini, diharapkan ada semangat berkorban, semangat membela kesucian dan membela keadilan. Semoga ini bisa memberi semangat lebih pada zona integritas yang kita lakukan,” sambungnya
Ia juga mengungkapkan, pencanangan Zona Integritas ini merupakan perwujudan lembaga publik atas tranparansi kinerja. Selain itu, sebagai perguruan tinggi dengan status PTNBH, tanggung jawab kinerja tidak hanya untuk internal tetapi juga eksternal.
“Tiap pimpinan punya komitmen untuk professional dan anti KKN. Saya sebagai Dekan mendukung upaya ini karena dengan pencanangan zona integritas ini kita akan diawasi,” paparnya
Khusus untuk FISIP UB, Prof. Anang berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik. Dengan penandatanganan pakta integritas tersebut, akan menghindari konflik kepentingan.
“Sebagai Dekan, tentu harus memperlakukan staf dengan adil. Misalkan saya tidak suka, saya tidak boleh membuat kebijakan yang merugikan dia. Begitu juga misalkan ada staf saya yang salah, meski termasuk orang dekat pimpinan maka tidak boleh dilindungi karena sudah ada regulasi yang mengatur,” tegasnya.
Di ranah fakultas pula, FISIP sudah membentuk tiga tim yaitu Zona Integritas, Agen Perubahan dan tim Anti Gratifikasi sebagai penguat pencanangan Zona Integritas.
Pada pencanangan kali ini, diikuti oleh semua unsur pimpinan seperti Wakil Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Studi, Ketua Unit, Ketua Laboratorium hingga Kepala Tata Usaha. (M. Abd. Rahman Rozzi)