Malang Post – Seakan-akan seperti sebuah de javu. Arema FC yang selalu mendapatkan hadiah penalti, dalam tiga laga terakhir. Rabu (8/11/2023) sore di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), justru mendapat penalti.
Bahkan sebelum laga pekan ke-19 antara Persib Bandung versus Arema FC, pelatih tuan rumah, Bojan Hodak, mengaku tidak habis pikir kenapa Arema FC selalu mendapat penalti. Pelatih berkepala pelontos ini juga tidak tahu, bagaimana untuk menghentikan ‘kebiasaan’ tersebut.
Tetapi di laga yang dipimpin wasit berlisensi FIFA, Sance Lawita itu, justru saat laga baru berjalan di menit ke-9, Persib Bandung yang dapat hadiah penalti.
Dalam sebuah serangan ke pertahanan Arema FC, Levy Madinda mencoba melakukan tendangan keras ke gawang. Bola itu di blok Charles Almeida dan mengenai tangan bek tengah asal Brasil itu.
David da Silva yang menjadi algojo, sukses mencetak golnya yang ke-12. Meski kiper Julian Schwarzer, sudah menebak arah bola. Tapi laju dan arah bola yang keras ke pojok kanan, tak terjangkau tangan kiper asal Filipina itu. Singo Edan pun sudah tertinggal 0-1 saat laga baru berjalan sembilan menit.
Hanya saja, janji pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente, yang tidak pernah memberikan latihan khusus penalti. Melainkan terus membuat program mencetak gol lewat open play, juga mampu diwujudkan Dendi Santoso dan kawan-kawan di laga yang disaksikan 24 ribu penonton tersebut.
Dua gol yang berhasil dicetak Arema FC, semuanya dari skema open play. Yang dihasilkan dari sebuah skema serangan yang terorganisir dan dari setting permainan.
Gol pertama Arema FC, yang dicetak Dedik Setiawan di menit ke-15, adalah contohnya. Bermula dari sebuah serangan balik, Gustavo Almeida yang membawa bola dari lapangan tengah, memberikan umpan silang ke Charles Lokoli Ngoy yang berada di sayap kanan.
Bola di bawa sampai masuk kotak penalti dan mendekati kotak 12 pas, tendangan Charles masih berhasil di blok Teja Paku Alam. Tetapi bola mental itu, justru mengarah ke Dedik Setiawan, yang berada di second line dan tak terkawal, dengan mudah menendang bola ke gawang yang sudah kosong.
Pun dengan gol kedua yang dihasilkan Gustavo Almeida, di menit ke-55. Tidak saja dari sebuah open play, tapi juga karena skill individu striker Brasil ini yang sangat ciamik.
Membawa bola menyisir dari sektor sayap kanan Persib, pemain bernomor punggung 70 itu masuk ke kotak penalti. Meski terus dikawal dua bek Persib, tapi Gustavo mampu meloloskan diri dan sempat melakungan tendangan keras dari sudut sempit. Teja Paku Alam, tidak mampu mencegah bola keras itu masuk ke gawang.
Sebelumnya di menit ke-26, Ciro Alves yang mencetak gol hampir mirip dengan gol Gustavo Almeida. Bedanya gol itu dihasilkan dari umpan manja David da Silva. Meski sempat duel di udara dengan Syaeful Anwar, tapi Ciro Alves bisa memenangkan duel itu.
Bola berhasil dikontrol dengan dada, sekaligus menghindari kawalan Syaeful Anwar dan tinggal berhadapan dengan Julian Schwarzer. Bola tidak terlalu keras, tapi berhasil membobol sela-sela tangan Julian hingga masuk ke gawang.
Hasil imbang 2-2 yang terjadi di putaran kedua ini, sepertinya mengulang hasil di putaran pertama lalu. Ketika itu bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Arema FC yang menjadi tuan rumah, ditahan imbang Persib dengan skor 3-3.
Dengan hasil imbang tersebut, Arema FC masih belum bisa beranjak dari zona degradasi. Karena hanya dengan tambahan satu poin, posisi Arema FC tak beranjak dari posisi ke-16. Hanya beda satu poin dari Persita, yang berada di posisi ke-15.
Sedangkan bagi Persib Bandung, meski hanya bermain imbang, namun hasil itu memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 12 laga berturut-turut. (Ra Indrata)
Susunan Pemain
PERSIB: Teja Paku Alam (gk), Alberto Rodriguez Martin, I Putu Gede Juni Antara, Moh. Edo Febriansah/Rezaldi Hehanussa, Nick Kuipers; Beckham Putra/Frets Butuan, Levy Madinda/Ezra Walian, Marc Klok, Rachmat Irianto/Dedi Kusnandar; Ciro Alves, David da Silva.
Pelatih: Bojan Hodak
AREMA FC: Julian Schwarzer (gk), Achmad Figo, Achmad Maulana/Bagas Adi Nugroho, Charles Almeida, Syaeful Anwar; Charles Lokoli Ngoy/Samuel Balinsa, Ginanjar Wahyu/Dendy Santoso,Jayus Hariono, Ariel Lucero; Dedik Setiawan/Arkhan Fikri, Gustavo Almeida.
Pelatih: Jose Fernando Martins Valente